Penggemar sepak bola El Salvador berkabung hari Minggu setelah 12 orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam insiden desak-desakan di sebuah stadion, dan presiden negara itu bertekad akan melakukan penyelidikan.
Pihak berwenang mengatakan, laporan awal menunjukkan banyaknya penggemar yang mencoba memasuki Stadion Cuscatlan yang berkapasitas 35.000 kursi di San Salvador, ibu kota negara di Amerika Tengah itu untuk menonton pertandingan antara dua tim lokal, Alianza dan FAS.
Pertandingan dihentikan saat personel darurat mengevakuasi orang-orang dari stadion, tempat ratusan petugas polisi dan tentara berkumpul sementara sirene ambulans meraung-raung.
Carlos Fuentes, juru bicara kelompok layanan darurat Comandos de Salvamento, mengatakan mereka merawat lebih dari 500 orang karena berbagai cedera, sementara otoritas perlindungan sipil mengatakan total 88 orang dirawat di rumah sakit.
Insiden desak-desakan itu dimulai setelah gerbang stadion ambruk, menyebabkan orang berkerumun bersama, kata Fuentes.
Fredy Alexander Ruiz, seorang penyintas berusia 28 tahun, mengatakan dia “trauma melihat orang-orang terlempar ke tanah, mati, memar, dengan wajah terinjak-injak.”
Insiden itu terjadi 10 menit setelah pertandingan dimulai dan setelah pertandingan dihentikan para pemain bergabung dalam upaya penyelamatan yang hiruk-pikuk.
Presiden El Salvador Nayib Bukele mengatakan Sabtu bahwa pihak berwenang akan menyelidiki insiden itu dan mereka yang bertanggung jawab akan dihukum.
“Semua orang akan diselidiki: tim, manajer, petugas stadion, petugas penjualan tiket, liga, federasi,” kata Bukele dalam cuitan di Twitter.
Dia memperingatkan bahwa “siapa pun pelakunya tidak akan luput dari hukuman.”
Ketua badan sepak bola dunia FIFA menyampaikan belasungkawa setelah insiden desak-desakan yang “tragis” itu.
Tragedi tersebut terjadi tujuh bulan setelah 135 orang, termasuk lebih dari 40 anak, tewas dalam insiden desak-desakan pada tanggal 1 Oktober 2022, di Stadion Kanjuruhan, Malang, menyusul kekalahan tim tuan rumah Arema dari rivalnya Persebaya. [lt/uh]