Sebuah elevator tiba-tiba jatuh sekitar 200 meter saat mengangkut puluhan pekerja ke permukaan di sebuah tambang platinum di Afrika Selatan, menewaskan 11 orang dan melukai 75 orang lainnya, kata operator tambang itu, Selasa (28/11).
Peristiwa ini terjadi Senin malam di akhir jam kerja di sebuah tambang di kota Rustenburg. Para pekerja yang terluka segera dilarikan rumah sakit.
CEO Impala Platinum Holdings (Implats) Nico Muller mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ini adalah “hari paling kelam dalam sejarah Implats.” Perusahaan itu mengatakan bahwa penyelidikan telah dimulai untuk mengetahui penyebab anjloknya elevator itu, sementara operasi tambang tersebut telah dihentikan sementara pada hari Selasa.
Seluruh 86 pekerja tambang yang tewas atau terluka berada di dalam elevator itu, kata juru bicara Implats Johan Theron. Beberapa dari mereka yang terluka mengalami “patah tulang yang serius,” katanya.
Theron mengatakan elevator tersebut diperkirakan anjlok sekitar 200 meter ke bawah porosnya. Ia mengatakan itu adalah kecelakaan yang sangat tidak biasa.
Afrika Selatan adalah produsen platinum terbesar di dunia.
Negara ini mencatat 49 kematian akibat seluruh kecelakaan pertambangan pada tahun 2022, turun dari 74 kematian pada tahun sebelumnya.
Kematian akibat kecelakaan pertambangan di Afrika Selatan terus menurun dalam dua dekade terakhir dari hampir 300 kematian pada tahun 2000, menurut statistik pemerintah Afrika Selatan. [ab/uh]