Pernyataan pelantun lagu “Like A Saviour” ini dikeluarkan tidak lama setelah ia merilis album terbarunya “Higher Than Ever” April lalu. Perilisan album terbarunya itu rencananya akan diikuti tur keliling Amerika.
"Kami sedang mengupayakan tur yang sangat ramah lingkungan dan memiliki jejak karbon sekecil mungkin. Kami sedang mencari tahu, transportasi apa yang sebaiknya kami gunakan. Kami mungkin menggunakan kereta, dan bukan pesawat. Kami juga sedang memikirkan bagaimana kami akan manggung. Pentas kami itu harus bebas plastik, dan menggunakan tenaga yang bersumber pada energi terbarukan. Saya sangat peduli dengan hal itu. Kami hanya perlu sedikit lebih banyak waktu, energi, dan upaya untuk memikirkan semuanya," jelasnya.
Penyanyi berusia 36 tahun ini menyadari jumlah polusi dan limbah yang dihasilkan dari tur-tur tradisional. Tur-tur itu meninggalkan jejak karbon yang besar, mulai dari perjalanan, atraksi panggung, hingga barang dagangan yang diperjualbelikan.
Your browser doesn’t support HTML5
Goulding mengatakan, ia ingin memanfaatkan pengaruh publiknya untuk menjadi corong bagi mereka yang tidak memiliki suara, seperti alam. "Alam benar-benar tidak memiliki suara. Saat ini, saya bisa membayangkan alam mungkin berada di puncak kemarahannya dan ingin berteriak pada kita semua karena tidak memperlakukannya dengan baik," sebutnya.
Penyanyi muda lain yang ikut gencar memerangi perubahan iklim adalah Billie Eilish. Ketika ditetapkan untuk tampil di sampul video Vogue Januari lalu, pemenang tujuh penghargaan Grammy Award ini tak sungkan bertanya apakah ia bisa berbagi kehormatan dengan sekelompok aktivis lingkungan di majalah bergengsi itu. Vogue mengizinkannya dan Eilish tampil bersama delapan pejuang lingkungan, padahal itu kali pertama majalah itu menampilkan edisi videonya.
Eilish tahu bumi itu penting, dan itu adalah sesuatu yang ia pedulikan. Tapi ia juga tahu ada cara efektif untuk menggunakan pengaruhnya untuk mendorong perubahan. Pengikut Eilish di Instagram mencapai lebih dari 107 juta orang.
Sebagai informasi saja, selama turnya untuk album "Happier Than Ever" yang dirilis tahun 2022, Eilish mendirikan "desa ramah lingkungan" di setiap tempat konser. Ia bekerja sama dengan Reverb, organisasi lingkungan nirlaba yang bertujuan mendidik dan melibatkan musisi dan penggemarnya untuk mempromosikan kelestarian lingkungan. Di “desa” itu, para penggemar dapat mengisi botol air mereka yang dapat digunakan kembali, mendaftar untuk ikut pemilu, dan belajar tentang organisasi nirlaba lingkungan.
Penyanyi dan musisi lain yang gencar menyuarakan kepedulian pada lingkungan sepanjang 2022 dan 2023 adalah Faye Milton dari grup band Savages, Jaden Smith, The 1975, Anohni, dan Coldplay. [ab/uh]