CEO Tesla Elon Musk hari Senin (4/4) mengakuisisi sembilan persen saham di Twitter, menjadikannya sebagai pemegang saham terbesar di Twitter tepat ketika ia mulai mempertanyakan komitmen platform media sosial itu atas kebebasan mengemukakan pendapat atau berbicara.
Akhir Maret lalu, Musk – yang memiliki 80 juta followers di Twitter dan sangat aktif di situs itu – mempertanyakan kebebasan berbicara di Twitter, dan apakah platform itu merusak demokrasi atau tidak.
BACA JUGA: Jelang Pemilihan Paruh Waktu AS, Raksasa Teknologi Dituntut Lebih SigapMenurut dokumen yang diajukan Twitter pada Securities and Exchange Commission SEC hari Senin menunjukkan Musk telah membeli saham Twitter pada 14 Maret lalu, dan menggambarkannya sebagai investor jangka panjang yang ingin meminimalkan pembelian dan penjualan sahamnya.
Ini berarti Musk telah memiliki saham di Twitter sebelum memulai wacana publik tentang Amandemen Pertama dan Twitter.
Secara terbuka di hadapan followers-nya di Twitter yang jumlahnya sangat besar dan dikenal setia, Musk sebelumnya menyampaikan kemungkinan memulai jaringan media sosial tersendiri, yang berpotensi menjadi pesaing Twitter. [em/jm]