CEO Tesla Elon Musk, pada Rabu (16/11), membela diri dalam gugatan hukum yang diajukan para pemegang saham perusahaan tersebut yang menentang pemberian paket kompensasi oleh dewan direksi kepada Musk, di mana paket itu berpotensi bernilai lebih dari $55 miliar.
Saat hadir di ruang sidang di Delaware, Musk membantah telah mendikte persyaratan paket kompensasi pada tahun 2018 itu, dan ia juga membantah telah menghadiri rapat dewan atau komite apapun yang membahas rencana tersebut.
BACA JUGA: Elon Musk Puji Peran Indonesia dalam Ekosistem Mobil ListrikGugatan hukum itu menuduh bahwa hibah opsi saham berbasis kinerja itu dirundingkan oleh komite kompensasi dan disetujui oleh anggota dewan Tesla yang memiliki kepentingan karena ikatan pribadi dan professional dengan Musk, termasuk investasi di perusahaan-perusahaannya.
Gugatan itu juga menuduh bahwa pemungutan suara para pemegang saham yang menyetujui kompensasi itu didasarkan atas pernyataan proksi yang menyesatkan.
Penggugat pemegang saham itu menuduh bahwa proksi yang salah itu menggambarkan anggota komite kompensasi sebagai “pihak yang independen,” dan menggambarkan semua hal yang memicu pemberian opsi saham sebagai tujuan “stretch goals” yang dimaksudkan supaya sulit dicapai, meskipun proyeksi internal menunjukkan bahwa tiga tonggak operasi tampaknya dapat dicapai dalam waktu 18 bulan setelah pemungutan suara para pemegang saham.
BACA JUGA: Elon Musk Jual Saham Tesla Senilai Hampir $4 MiliarStretch goal adalah tujuan berisiko tinggi yang sengaja ditetapkan di atas standar normal untuk menarik imbalan, peluang, dan pengalaman eksponensial.
Musk justru mengatakan ia sepenuhnya fokus pada operasi perusahaan itu. Seorang pengacara penggugat pemegang saham itu menghabiskan sebagian besar pemeriksaan silang awalnya dengan mencoba mendorong Musk agar mengakui bahwa ia mengendalikan Tesla sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi dewan tersebut untuk melakukan penawaran sebagaimana yang diinginkannya. [em/lt]