Pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan pada hari Rabu (25/12) ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia, menurut empat narasumber di Azerbaijan yang mengetahui proses penyelidikan kepada kantor berita Reuters.
Pesawat penumpang Embraer EMBR3.SA itu jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu, menewaskan 38 orang, setelah mengalihkan penerbangannya dari sebuah wilayah di Rusia, di mana Moskow menggunakan sistem pertahanan udaranya untuk mengatasi serangan drone Ukraina selama beberapa bulan terakhir.
Penerbangan Azerbaijan Airlines J2-8243 itu telah terbang ratusan mil keluar dari rute yang dijadwalkan, dari Baku, Azerbaijan, ke Grozny di Chechnya, Rusia, hingga jatuh di tepi seberang Laut Kaspia, setelah apa yang disebut pengawas penerbangan Rusia sebagai keadaan darurat yang mungkin disebabkan oleh sambaran burung.
Para pejabat tidak segera menjelaskan mengapa pesawat itu melintasi laut tersebut, akan tetapi jatuhnya pesawat tersebut terjadi setelah sejumlah serangan drone Ukraina menghantam wilayah Chechnya di Rusia selatan bulan ini. Bandara Rusia terdekat di jalur penerbangan pesawat itu ditutup pada Rabu pagi.
Sebelumnya, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menahan diri untuk tidak menanggapi klaim bahwa pesawat itu ditembak jatuh. Ketika ditanya tentang klaim bahwa pesawat itu ditembak oleh sistem pertahanan udaranya, Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa “salah untuk membuat hipotesis sebelum penyelidik membuat keputusan.”
Your browser doesn’t support HTML5
Para pejabat di Kazakhstan dan Azerbaijan juga menghindari komentar mengenai kemungkinan penyebab kecelakaan itu, dengan mengatakan bahwa para penyelidik yang akan menentukannya.
Rekaman dari kamera telepon yang beredar di dunia maya tampaknya menunjukkan pesawat itu melakukan manuver menurun tajam sebelum menabrak tanah dalam ledakan api. Rekaman lainnya menunjukkan bagian dari badan pesawat terkoyak dari sayap-sayapnya dan sisa badan pesawat tergeletak dalam kondisi terbalik di rumput.
Seiring dimulainya penyelidikan resmi kecelakaan itu, berbagai teori bermunculan tentang kemungkinan penyebabnya. Beberapa komentator menduga bahwa lubang yang terlihat di bagian ekor pesawat mungkin mengindikasikan bahwa pesawat itu diserang oleh sistem pertahanan udara Rusia yang sedang menangkis serangan drone Ukraina.
Osprey Flight Solutions, perusahaan keamanan penerbangan yang bermarkas di Inggris, memperingatkan kliennya bahwa “penerbangan Azerbaijan Airlines kemungkinan ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara militer Rusia.”
Osprey memberikan analisis untuk maskapai-maskapai yang masih terbang ke Rusia setelah maskapai-maskapai penerbangan Barat menghentikan penerbangan mereka selama perang.
Pejabat Rusia, Azerbaijan dan Kazakhstan telah meminta penyelidikan atas kecelakaan tersebut. [rd/jm]