Empat Tewas Dalam Penembakan di Dekat Masjid di Oman

Foto ilustrasi yang menunjukkan sebuah masjid di pinggir jalan di wilayah Ubar, sekitar 170 kilometer dari Salalah, Oman. Foto diambil pada 10 Februari 2018. (Foto: AP/Sam McNeil)

Empat orang meninggal dan beberapa lainnya mengalami luka-luka akibat penembakan yang terjadi dekat masjid Syiah di Muscat, ibu kota Oman, menurut pernyataan polisi pada Selasa (16/7).

Insiden penembakan seperti itu merupakan kejadian jarang di dalam kesultanan yang stabil ini, yang mayoritas penduduknya Muslim dengan termasuk komunitas minoritas Syiah.

“Polisi Kerajaan Oman telah menanggapi insiden penembakan yang terjadi di sekitar masjid di daerah Al-Wadi Al-Kabir,” ungkap polisi dalam sebuah pernyataan.

Laporan menyebutkan jumlah korban awal adalah empat orang tewas dan “beberapa lainnya” terluka di masjid di Muscat timur.

Ada warga Pakistan di antara korban yang terluka, tetapi jumlahnya belum dapat dikonfirmasi, menurut pernyataan kedutaan Islamabad di Oman.

Orang-orang melarikan diri dari lokasi penembakan di Masjid Imam Ali di kawasan Al-Wadi Al-Kabir di timur ibu kota Oman, Muscat. (Foto: UGC/AFP)

Duta Besar Pakistan untuk Oman, Imran Ali, mengunjungi sejumlah korban yang terluka di rumah sakit, demikian unggahan kedutaan di platform media sosial X.

Dalam pesan video yang diposting di X, dia mendesak warga Pakistan di Oman untuk bekerja sama dengan pihak berwenang setempat dan menghindari daerah di mana penembakan terjadi.

Kedutaan Besar AS di Muscat mengeluarkan peringatan keamanan setelah insiden penembakan dan membatalkan semua janji visa pada Selasa.

“Warga AS harus tetap waspada, memantau berita lokal dan memperhatikan arahan dari otoritas setempat,” tulis kedutaan di platform media sosial X.

Oman memiliki populasi lebih dari empat juta orang, lebih dari 40 persen di antaranya adalah pekerja asing, menurut statistik pemerintah.

Seorang pria berdiri di atas bukit di al-Wadi al-Kabir sebelah barat ibu kota Oman, Muscat, pada 14 Februari 2018. (Foto: Philippe LOPEZ/AFP)

Kesultanan Oman selalu mengambil peran sebagai mediator dalam konflik regional, terutama dalam konflik di Yaman antara pemberontak Houthi yang didukung Iran dan pemerintah yang diakui secara internasional serta didukung oleh Arab Saudi.

Meskipun beberapa serangan masjid telah mengguncang kawasan Teluk Arab dalam beberapa tahun terakhir, insiden penembakan tersebut merupakan kasus pertama kalinya yang terjadi di Oman.

Serangan bom bunuh diri yang terjadi pada 2015 di sebuah masjid Syiah di Kuwait mengakibatkan setidaknya 27 jamaah tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka. Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. [rd/ka] [ah/rs]