Serangan Israel yang menewaskan seorang jenderal senior Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) di dekat ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Senin (25/12), juga menewaskan tiga pejuang lain. Hal tersebut disampaikan sebuah kelompok pemantau pada Selasa (26/12).
"Dua pejuang asing dan satu pejuang Suriah juga terbunuh dalam serangan Israel," kata Syrian Observatory for Human Rights.
Serangan Israel itu menarget Razi Moussavi, komandan paling senior di Pasukan Quds, cabang luar negeri Korps Garda Revolusi Islam. Serangan tersebut merupakan serangan pertama yang menewaskan seorang pejabat tinggi Iran di luar negara itu dalam hampir empat tahun terakhir.
BACA JUGA: Netanyahu Ancam Perluas Serangan ke Bagian Selatan GazaMoussavi menjadi sasaran tak lama setelah ia memasuki sebuah lahan pertanian di daerah yang dikuasai oleh kelompok-kelompok yang didukung oleh Iran, tambah kelompok yang berbasis di Inggris dan memiliki jaringan yang luas dengan sumber-sumber di lapangan itu.
Penduduk di distrik Sayyida Zeinab di selatan Damaskus, di mana serangan tersebut terjadi, melaporkan kelompok-kelompok yang didukung Iran telah memperketat keamanan di wilayah itu.
Kelompok pemantau tersebut juga melaporkan "rudal darat-ke-darat Israel menarget dua lokasi pejuang pro-Iran di dekat Golan, Suriah, yang diduduki (Israel)," namun belum melaporkan adanya korban.
Mereka menambahkan bahwa kelompok-kelompok pro-Iran di daerah tersebut juga telah bersiaga sejak pembunuhan Moussavi.
Presiden Iran: Israel akan bayar kejahatan ini
Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Senin menyampaikan belasungkawa atas kematian Moussavi, dan mengatakan Israel "pasti akan membayar kejahatan ini."
Sebuah pernyataan IRGC mengatakan Moussavi adalah mitra Qasem Soleimani, mantan pemimpin pasukan Quds yang terbunuh dalam serangan pesawat nirawak Amerika Serikat di Baghdad hampir empat tahun yang lalu.
Tidak ada komentar langsung dari Israel, yang telah mengintensifkan serangan di Suriah, terutama terhadap gerakan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon, sejak perang dengan kelompok militan Hamas yang juga didukung Iran, pada 7 Oktober lalu.
BACA JUGA: Warga Irak Makamkan Pejuang yang Tewas dalam Serangan Balasan ASIran telah sejak lama mendukung pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al Assad. Iran bersama kelompok-kelompok yang didukungnya telah membantu Assad merebut kembali wilayah yang hilang dalam perang saudara yang berlangsung sejak tahun 2011 dan menewaskan lebih dari setengah juta orang.
Israel jarang menyampaikan pernyataan mengenai laporan serangan di Suriah. Namun berulangkali mengatakan pihaknya tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya, Iran, memperluas kehadiran mereka di Suriah. [em/jm]