Empat wartawan Perancis yang diculik dan disandera selama 10 bulan di Suriah telah pulang ke Perancis hari Minggu, disambut keluarga yang menunggu di sebuah bandara militer di luar kota Paris.
Keempat wartawan itu, Edouard Elias, Didier Francois, Nicolas Henin dan Pierre Torres, dibebaskan penyandera mereka sehari sebelumnya di perbatasan Turki. Mereka ditangkap dalam dua insiden terpisah Juni lalu.
Keempatnya tiba dengan helikopter di bandara militer Villacoublay. Mereka tiba di Perancis dengan pesawat khusus yang mendarat di sebuah pangkalan militer di Evreux, setelah diterbangkan dari Turki. Keempatnya dibebaskan dan ditemukan, di daerah perbatasan antara Turki dan negara tetangganya, Suriah, pada hari Sabtu.
Presiden Francois Hollande, dalam pernyataan singkatnya setelah keempat wartawan itu keluar dari helikopter Angkatan Udara menyatakan hari itu sebagai sukacita yang luar biasa bagi keluarga mereka dan bagi Perancis.
Hollande menyatakan penghormatannya kepada pihak berwenang Turki karena membantu pemulangan para wartawan, namun tidak merincinya lebih jauh.
Penculik belum diidentifikasi secara resmi, meskipun Negara Islam Irak dan Levant, yang termasuk salah satu kelompok Islamis paling radikal di Suriah, menjadi tersangka utama penculikan.
Keempatnya tiba dengan helikopter di bandara militer Villacoublay. Mereka tiba di Perancis dengan pesawat khusus yang mendarat di sebuah pangkalan militer di Evreux, setelah diterbangkan dari Turki. Keempatnya dibebaskan dan ditemukan, di daerah perbatasan antara Turki dan negara tetangganya, Suriah, pada hari Sabtu.
Presiden Francois Hollande, dalam pernyataan singkatnya setelah keempat wartawan itu keluar dari helikopter Angkatan Udara menyatakan hari itu sebagai sukacita yang luar biasa bagi keluarga mereka dan bagi Perancis.
Hollande menyatakan penghormatannya kepada pihak berwenang Turki karena membantu pemulangan para wartawan, namun tidak merincinya lebih jauh.
Penculik belum diidentifikasi secara resmi, meskipun Negara Islam Irak dan Levant, yang termasuk salah satu kelompok Islamis paling radikal di Suriah, menjadi tersangka utama penculikan.