Para pejabat mengatakan sedikitnya enam orang, termasuk tiga pengungsi Rohingya, tewas dan beberapa lainnya terluka pada Jumat (13/9) setelah hujan lebat memicu tanah longsor di tenggara Bangladesh.
Mohammad Shamsud Douza, pejabat senior pemerintah yang mengawasi urusan pengungsi, mengatakan tanah longsor terjadi di dua tempat terpisah di perbatasan distrik Cox's Bazar, termasuk kamp-kamp Rohingya, setelah hujan lebat turun selama tiga hari di akhir musim hujan.
Lebih dari 1 juta orang Rohingya tinggal di kamp-kamp kumuh di Cox's Bazar, pemukiman pengungsi terbesar di dunia. Kebanyakan dari mereka melarikan diri dari tindakan keras militer di negara tetangga Myanmar pada 2017. Para pengungsi sebagian besar tinggal di gubuk-gubuk penampungan yang reyot, terbuat dari bambu dan lembaran plastik dan kerap terletak di daerah lereng bukit yang tidak stabil dan curam.
BACA JUGA: Pengungsi Rohingya di Bangladesh Peringati 7 Tahun Eksodus MassalTiga orang lainnya tewas di Kota Cox’s Bazar, di mana hujan deras menyebabkan genangan air yang luas, kata pejabat lain.
Pakar meteorologi Abdul Hannan mengatakan bahwa kantor ramalan cuaca Cox's Bazar mencatat curah hujan sebesar 378mm dari Kamis (12/9), pukul 06.00 waktu setempat, hingga Jumat (13/9) pukul 06.00, menandai curah hujan tertinggi di musim hujan sejauh ini.
Negara Asia Selatan ini masih dalam masa pemulihan dari banjir mematikan setelah hujan lebat dan air hulu dari India menyebabkan lebih dari 70 orang tewas dan jutaan orang mengungsi. [ft/rs]