Dari seni pahat kuno hingga foto-foto kontemporer, barang-barang dari desain, budaya, dan karya dalam sejarah seni Iran yang berusia 5.000 tahun dipamerkan di museum Victoria & Albert (V&A) London pada pekan ini. Gelaran itu adalah pameran besar pertama di Inggris dalam 90 tahun.
Museum itu mengatakan "Epic Iran", yang dibuka untuk umum pada Sabtu (29/5), menampilkan lebih dari 300 koleksi dari zaman Iran kuno, Islam, dan Iran modern, termasuk manuskrip, keramik, karpet, tekstil serta foto.
Pameran ini terdiri dari 10 bagian, termasuk "Kekaisaran Persia", yang mencakup periode Achaemenid, "Perubahan Keyakinan", yang berfokus pada peran Islam dalam budaya Iran, dan "Keunggulan Sastra" yang berfokus pada puisi Persia.
"Baru belakangan ini orang-orang menyadari bahwa Iran memiliki tradisi artistik yang kaya dan indah ini, warisan budaya yang luar biasa yang telah berlangsung bertahun-tahun," kata salah satu kurator John Curtis, kepada Reuters.
Artefak yang dipamerkan, dikumpulkan dari waktu ke waktu oleh museum atau dipinjam, termasuk peninggalan kuno seperti Silinder Koresh dan Lion Rhyton serta barang-barang yang lebih modern seperti foto karya Shirin Aliabadi yang menampilkan seorang perempuan yang meniup permen karet.
Silinder Koresh adalah titah raja yang ditulis pada silinder tanah liat, sedangkan Lion Rhyton adalah kapal kuno dengan hiasan bagian kepala singa.
"Jelas ini adalah waktu yang sangat sulit untuk mengadakan pameran ... tidak mungkin membawa benda-benda dari Iran," kata Curtis. Dia mengacu pada pandemi COVID-19 dan sanksi yang diberlakukan kembali terhadap Iran setelah mantan presiden AS Donald Trump keluar dari kesepakatan nuklir 2015 pada 2018.
"Kami harus mengambil objek dari tempat lain dan saya pikir kami telah sangat berhasil dalam melakukan itu ... apa yang Anda lihat di sini memberi semua orang gambaran menyeluruh tentang peradaban besar Iran." [na/ft]