Erdogan Bujuk Investor dengan Janji Reformasi yang Menyakitkan 

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, 11 November 2020.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Rabu (11/11) membujuk para investor yang ragu dengan janji reformasi yang menyakitkan disertai dukungan penuhnya pada tim ekonomi baru yang dibentuk setelah menantunya mengundurkan diri.

Dalam sambutannya setelah menyaksikan mata uang Turki, lira menguat lebih dari tiga persen terhadap dolar, Erdogan mengatakan kepada parlemen siap "berkorban dan menelan pil pahit" untuk menghidupkan kembali ekonomi yang melemah.

Ia berjanji untuk melaksanakan "reformasi struktural tanpa kompromi" dan mengatur pertemuan internasional yang bisa mengembalikan investasi asing langsung ke jalurnya.

Indeks perbankan utama Turki melonjak delapan persen karena pernyataan Erdogan itu. "Pasar benar-benar menyukai perubahan Erdogan pagi ini," kata ekonom Manajemen Aset BlueBay Timothy Ash dan menyebut pidato Erdogan selama 21 menit itu "sulit dipercaya".

Erdogan, Senin (9/11) mengejutkan pasar dengan menerima pengunduran diri mantan menteri keuangan Berat Albayrak, yang menikah dengan Esra, putri tertua presiden.

Albayrak digantikan oleh Lutfi Elvan, teknokrat yang dikenal oleh investor dan disambut oleh para ekonom yang dengan tegas mengecam tim ekonomi Erdogan pada masa lalu.

Erdogan juga menunjuk mantan menteri keuangan yang dikenal baik oleh pasar, Naci Agbal, sebagai kepala bank sentral yang baru, sebuah pilihan yang menurut laporan sebelumnya ditolak oleh Albayrak. [my/lt]