Beberapa negara di wilayah Eropa Timur kini meminta banyak tenaga kerja sektor formal dari Indonesia, umumnya sebagai tenaga pijat kesehatan dan terapis.
BANDUNG —
Beberapa negara di Eropa Timur, seperti Cekoslovakia dan Rusia, meminta banyak tenga kerja dari Indonesia untuk bekerja di sana terutama sebagai tenaga pijat kesehatan di spa dan terapis, menurut seorang pejabat pemerintah Indonesia.
Peluang kerja TKI di Eropa Timur untuk bidang ini terbilang baru, menyusul banyaknya tenaga kerja di Eropa Timur yang terserap oleh Eropa Barat dan Amerika Serikat, sehingga negara-negara ini mulai mencari tenaga kerja ke wilayah Asia, ujar Elia Rosalina, Direktur Pemetaan dan Harmonisasi Kualitas Tenaga Kerja Luar Negeri II pada Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
“Kalau ditotalkan lebih kurang sekitar 100 (TKI), tapi itu memang untuk tahap awal, dan itu terus-menerus setiap tahun. Mereka (Eropa Timur) minta per tahun. Inilah peluang tenaga kerja kita untuk mengisi ke sana,” ujar Elia pada Minggu (17/3).
Elia menambahkan, tenaga kerja asal Indonesia, khususnya sektor formal, cukup disukai di luar negeri. Untuk menunjang penempatan para TKI tersebut agar bebas dari calo dan TKI ilegal, BNP2TKI kini menerapkan sistem daring (online) dalam pendaftaran calon TKI.
“Pendaftaran TKI itu mau penempatan (ke luar negeri) itu semuanya di-online-kan, mencegah (TKI) ilegal. Saat dia mendaftar, dalam hitungan detik datanya dia sudah sampai kami di pusat, karena online,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengembangan Pasar Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Zamhur mengatakan, sebagian besar pengangguran di Indonesia terjadi akibat adanya ketidakseimbangan antara permintaan perusahaan dengan kondisi tenaga kerja. Dia mencontohkan, banyak lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menganggur karena kualifikasi keterampilan yang mereka miliki tidak sesuai dengan permintaan perusahaan.
“Sekarang tetap ada ketidakseimbangan. Seperti SMK. Di SMK dia mengambil jurusan otomotif contohnya, diajarkan otomotif. Tapi kan kalau perusahaan teknologinya sudah mulai tinggi, tidak akan sama. Nah, itulah ada suatu kewajiban di perusahaan untuk diterima, nanti melalui pelatihan,” ujarnya.
Selain di Eropa Timur, penyerapan TKI formal untuk di wilayah Timur Tengah juga cukup banyak, untuk ditempatkan di sektor konstruksi, mekanik, dan bidang teknik perminyakan. Tahun lalu saja, sebanyak 1.887 TKI diberangkatkan ke Timur Tengah untuk dipekerjakan dalam pembangunan tiga kota di Jeddah.
Sesuai Instruksi Presiden, saat ini pengiriman TKI untuk sektor formal lebih diutamakan daripada sektor nonformal. Berdasarkan data BNP2TKI, penempatan TKI pada 2012 total sebanyak 496.314 TKI, dengan persentase TKI di sektor nonformal sebesar 48 persen, dan TKI di sektor formal 52 persen. Sedangkan target penempatan TKI 2013 ini totalnya yaitu sebanyak 600.000 TKI.
Peluang kerja TKI di Eropa Timur untuk bidang ini terbilang baru, menyusul banyaknya tenaga kerja di Eropa Timur yang terserap oleh Eropa Barat dan Amerika Serikat, sehingga negara-negara ini mulai mencari tenaga kerja ke wilayah Asia, ujar Elia Rosalina, Direktur Pemetaan dan Harmonisasi Kualitas Tenaga Kerja Luar Negeri II pada Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
“Kalau ditotalkan lebih kurang sekitar 100 (TKI), tapi itu memang untuk tahap awal, dan itu terus-menerus setiap tahun. Mereka (Eropa Timur) minta per tahun. Inilah peluang tenaga kerja kita untuk mengisi ke sana,” ujar Elia pada Minggu (17/3).
Elia menambahkan, tenaga kerja asal Indonesia, khususnya sektor formal, cukup disukai di luar negeri. Untuk menunjang penempatan para TKI tersebut agar bebas dari calo dan TKI ilegal, BNP2TKI kini menerapkan sistem daring (online) dalam pendaftaran calon TKI.
“Pendaftaran TKI itu mau penempatan (ke luar negeri) itu semuanya di-online-kan, mencegah (TKI) ilegal. Saat dia mendaftar, dalam hitungan detik datanya dia sudah sampai kami di pusat, karena online,” ujarnya.
“Sekarang tetap ada ketidakseimbangan. Seperti SMK. Di SMK dia mengambil jurusan otomotif contohnya, diajarkan otomotif. Tapi kan kalau perusahaan teknologinya sudah mulai tinggi, tidak akan sama. Nah, itulah ada suatu kewajiban di perusahaan untuk diterima, nanti melalui pelatihan,” ujarnya.
Selain di Eropa Timur, penyerapan TKI formal untuk di wilayah Timur Tengah juga cukup banyak, untuk ditempatkan di sektor konstruksi, mekanik, dan bidang teknik perminyakan. Tahun lalu saja, sebanyak 1.887 TKI diberangkatkan ke Timur Tengah untuk dipekerjakan dalam pembangunan tiga kota di Jeddah.
Sesuai Instruksi Presiden, saat ini pengiriman TKI untuk sektor formal lebih diutamakan daripada sektor nonformal. Berdasarkan data BNP2TKI, penempatan TKI pada 2012 total sebanyak 496.314 TKI, dengan persentase TKI di sektor nonformal sebesar 48 persen, dan TKI di sektor formal 52 persen. Sedangkan target penempatan TKI 2013 ini totalnya yaitu sebanyak 600.000 TKI.