Ethiopia dan Mesir telah setuju untuk mengadakan pembicaraan tambahan mengeni dampak waduk raksasa yang dibangun Ethiopia di kawasan Sungai Nil.
Pekan lalu, Presiden Mesir Mohammed Morsi mengatakan, ia tidak menginginkan perang, tapi akan tetap mempertahankan semua pilihan menyangkut reaksi negaranya terhadap proyek waduk itu, yang dikhawatirkan Mesir akan mengurangi secara drastis suplai airnya.
Para pejabat Ethiopia menanggapi dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan pembangunan waduk 'Grand Ethiopian Renaissance' yang bernilai hampir lima miliar dolar itu.
Menteri Luar Negeri Mesir Mohamed Kamel Amr mengatakan, Selasa, beberapa pernyataan sebelumnya dikeluarkan tanpa pertimbangan dan karena luapan emosi.
Amr bertemu sejawatnya dari Ethiopia, Tedros Adhanom, Senin dan Selasa di ibukota Ethiopia. Keduanya mengatakan, mereka akan melanjutkan pembicaraan mengenai waduk hidroelektrik itu, termasuk pembicaraan teknis lebih lanjut.
Mayoritas air sungai Nil berasal dari Ethiopia. Namun, perjanjian-perjanjian era-kolonial yang ditulis Inggris memberi Mesir hingga 87 persen aliran Sungai Nil.
Para pejabat Ethiopia menanggapi dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan pembangunan waduk 'Grand Ethiopian Renaissance' yang bernilai hampir lima miliar dolar itu.
Menteri Luar Negeri Mesir Mohamed Kamel Amr mengatakan, Selasa, beberapa pernyataan sebelumnya dikeluarkan tanpa pertimbangan dan karena luapan emosi.
Amr bertemu sejawatnya dari Ethiopia, Tedros Adhanom, Senin dan Selasa di ibukota Ethiopia. Keduanya mengatakan, mereka akan melanjutkan pembicaraan mengenai waduk hidroelektrik itu, termasuk pembicaraan teknis lebih lanjut.
Mayoritas air sungai Nil berasal dari Ethiopia. Namun, perjanjian-perjanjian era-kolonial yang ditulis Inggris memberi Mesir hingga 87 persen aliran Sungai Nil.