Penginjil Amerika Billy Graham, yang sering dipandang sebagai pengkhotbah paling berpengaruh abad ke-20, meninggal pada usia 99 tahun.
Selama beberapa dekade, Graham berkhotbah kepada lebih dari 200 juta orang di 185 negara dan wilayah protektorat.
Dia berkhotbah di depan massa berjumlah besar, yang disebut “Kebaktian Kebangunan Rohani Billy Graham, yang dihadiri oleh ribuan orang, dan mencapai jutaan lebih melalui jaringan TV dan satelit. Selama tujuh dekade berkhotbah, Graham menyatakan “percaya dan menerima Yesus Kristus merupakan jawaban atas berbagai masalah kemanusiaan.”
Baca juga: Survei Warga AS: Obama, Clinton Bertahan sebagai Pria dan Perempuan Paling Dikagumi di Dunia
Penginjil tenar itu menjadi seorang penasihat spiritual dan kawan setiap presiden Amerika, mulai dari Harry Truman pada tahun 1940-an sampai Barack Obama. Graham sering diminta untuk berdoa atau berkhotbah di acara-acara publik nasional, seperti pelantikan presiden baru.
Presiden Amerika Donald Trump mengomentari kematian Graham melalui Twitter, Rabu (21/2), mengatakan bahwa tidak ada evangelis lain sehebat Billy Graham.
Graham mengadakan “Kebaktian Kebangunan Rohani di setiap benua kecuali Antartika, secara langsung dan melalui satelit. Pengkhotbah Amerika itu mengatakan bahwa agama Kristen bukan semata-mata agama Barat atau agama orang kulit putih.
Graham, yang telah sakit dalam beberapa tahun terakhir, jarang tampil di depan umum. Dia meninggal Rabu pagi di rumahnya di Montreat, North Carolina. [lt]