Sebuah exit poll yang dirilis setelah pemungutan suara berakhir pada pemilihan negara bagian di Brandenburg hari Minggu (22/9) menunjukkan bahwa Partai Sosial Demokrat unggul tipis atas partai sayap kanan yang sedang naik daun. Pemungutan suara berlangsung tiga minggu setelah partai sayap kanan meraih kemenangan di dua negara bagian lain di Jerman timur.
Exit poll yang dilakukan oleh Infratest untuk lembaga penyiaran publik ARD itu memproyeksikan bahwa Partai Sosial Demokrat meraih 31,1% suara. Sementara Partai Alternatif Untuk Jerman (AfD) yang beraliran kanan meraih 29,8% suara. Hasilnya diperkirakan akan diumumkan nanti malam.
Sekitar 2,1 juta orang terdaftar untuk memilih parlemen negara bagian yang baru di Brandenburg, negara bagian yang mengelilingi ibukota Jerman, Berlin.
Pemilu di Bradenburg Beri Indikasi Arah Politik Jerman
Pemilihan hari Minggu diawasi dengan seksama untuk melihat isyarat arah politik negara itu. Jajak pendapat dalam beberapa minggu terakhir menunjukkan bahwa Partai Alternatif untuk Jerman meningkatkan tantangan bagi Partai Sosial Demokrat, partai yang telah memerintah Brandenburg secara terus menerus sejak penyatuan kembali Jerman pada tahun 1990.
Partai Sosial Demokrat, partai terbesar dalam pemerintahan koalisi tiga arah Kanselir Olaf Scholz, berharap dapat mempertahankan posisi mereka di tengah meningkatnya dukungan bagi partai-partai di sisi kanan dan kiri yang ekstrim.
BACA JUGA: Partai Sayap Kanan Berpotensi Menang di Negara Bagian Jerman TimurKekalahan Partai Sosial Demokrat di Brandenburg akan dilihat sebagai pertanda buruk bagi Scholz, setahun sebelum pemilihan federal yang akan diadakan pada 28 September 2025. Scholz tinggal di Potsdam, ibu kota Brandenburg, dan para pengamat politik Jerman percaya bahwa masa depan politik sang kanselir akan ditentukan oleh hasil pemungutan suara pada hari Minggu ini.
Nasib gubernur Brandenburg, Dietmar Woidke, juga tergantung pada hasil pemungutan suara ini. Woidke bertekad membuat Partai Sosial Demokrat mengalahkan Alternative for Germany, dan bersumpah akan mengundurkan diri jika partai sayap kanan itu menang.
Popularitas Partai Sayap Kanan Terus Menguat
Partai Alternatif untuk Jerman memenangkan suara terbanyak di negara bagian Thuringia dan juga meraih hasil yang baik di Sachsen dalam pemilu yang diadakan pada tanggal 1 September. Partai baru yang didirikan oleh seorang tokoh kiri terkemuka itu juga memberikan dampak yang kuat, sementara partai-partai dalam pemerintahan nasional Scholz yang tidak populer memperoleh hasil yang sangat lemah.
Ini merupakan pertama kalinya sayap kanan memenangkan pemilu di Jerman sejak Perang Dunia II, dan ini merupakan pukulan telak bagi koalisi sentris Scholz. Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran di Jerman dan di luar negeri tentang meningkatnya dukungan untuk ekstrem kanan di negara Uni Eropa terbesar dan anggota NATO.
Saat pemungutan suara mendekati penutupan pada sore hari, sekelompok pengunjuk rasa anti-AfD berkumpul di dekat sebuah restoran tempat para pendukung partai sayap kanan berkumpul untuk mengetahui hasil pemilu. Nyanyian dan suara peluit mereka berupaya mengganggu pesta. Salah satunya membawa plakat "AfD is so 1933" yang merujuk pada tahun berkuasanya Adolf Hitler dan Nazi.
Partai sayap kanan mendapat dukungan di tengah meningkatnya reaksi terhadap migrasi besar-besaran ke Jerman selama dekade terakhir dan serangan ekstremis baru-baru ini. Perekonomian Jerman, yang pernah menjadi kekuatan besar, kini melemah, dan secara umum menambah kegusaran publik.
Pemungutan suara pada hari Minggu dilakukan setelah kampanye pemilu yang memanas yang berpusat pada isu migrasi, keamanan dalam negeri dan perdamaian. Baik gerakan sayap kanan maupun sayap kiri baru, Aliansi Sahra Wagenknecht, atau BSW, ingin mengakhiri pengiriman senjata ke Kyiv ketika Ukraina mencoba mempertahankan diri dari invasi besar-besaran Rusia. [em/jm]