Uni Eropa menyatakan Facebook telah memberitahunya bahwa hingga 2,7 juta orang di blok yang beranggotakan 28 negara itu, diperkirakan telah menjadi korban pembocoran data yang tidak sepatutnya, yang melibatkan firma analis data politik Cambridge Analytica.
Juru bicara Uni Eropa, Christian Wigand, Jumat (6/4) mengatakan bahwa Komisaris Kehakiman Uni Eropa Vera Jourova, akan melakukan pembicaraan melalui telepon dengan CEO Facebook Mark Zuckerberg awal pekan depan untuk membahas kebocoran data besar-besaran ini.
Uni Eropa dan Facebook akan membahas perubahan yang perlu dilakukan media sosial raksasa itu untuk memberikan perlindungan yang lebih baik lagi bagi para penggunanya dan bagaimana perusahaan Amerika ini harus menyesuaikan diri dengan peraturan perlindungan data Uni Eropa yang baru.
Wigand mengatakan bahwa otoritas perlindungan data Uni Eropa akan membahas dalam beberapa hari mendatang “suatu pendekatan terpadu yang kuat” mengenai bagaimana menangani penyelidikan Facebook. [uh]