Facebook akan memperluas sebuah perangkat lunak pencegah bunuh diri ke negara-negara lain, setelah beberapa tes menunjukkan keberhasilan mendeteksi pengguna yang berniat untuk bunuh diri di Amerika, kata jejaring media sosial terbesar di dunia itu mengatakan, Senin (27/11).
Facebook mulai menguji perangkat lunak tersebut di Amerika pada Maret, ketika perusahaan itu mulai mengamati ungkapan-ungkapan dalam unggahan dan komentar di Facebook, yang mungkin tanda-tanda akan bunuh diri.
Facebook belum mengungkap detil teknis program tersebut, namun perusahaan itu mengatakan perangkat lunaknya dapat mencari frasa-frasa tertentu yang bisa memberikan petunjuk, misalnya pertanyaan-pertanyaan “Apakah kamu baik-baik saja?” dan “Ada yang bisa saya bantu.?”
Bila perangkat lunak mendeteksi potensi bunuh diri, perangkat lunak itu akan mengirimkan peringatan kepada tim Facebook yang khusus menangani laporan-laporan sejenis. Sistem itu nantinya akan menyarankan beberapa cara yang bisa dilakukan kepada pengguna atau teman pengguna, misalnya, layanan bantuan via telpon. Para karyawan Facebook biasanya menelpon pihak berwenang untuk intervensi.
Guy Rosen, wakil presiden Facebook untuk manajemen produk, mengatakan perusahaan itu mulai memperkenalkan perangkat lunak ini keluar Amerika karena keberhasilan uji coba. Dalam sebulan terakhir, kata dia, tim tanggap darurat memeriksa pengguna lebih dari 100 kali, setelah perangkat lunak Facebook mendeteksi niat bunuh diri.
Facebook mengatakan sedang mencoba memiliki karyawan khusus yang siaga kapan saja untuk menelpon pihak berwenang dengan menggunakan bahasa setempat.
“Kecepatan sangat penting. Kita harus mendapatkan bantuan untuk orang-orang di waktu yang sama,” kata Rosen
Rosen tidak mengatakan Facebook meluncurkan perangkat lunak itu di negara mana saja. Namun dia mengatakan perangkat lunak ini akan digunakan di seluruh dunia kecuali di Uni Eropa karena masalah sensitif yang dia tidak bersedia untuk mendiskusikan. [fw/au]