Facebook menutup sejumlah situs berita palsu yang menyebarkan informasi keliru tentang oposisi Bangladesh, beberapa hari sebelum pemilihan nasional, kata seorang pejabat media sosial itu, Kamis.
Situs-situs tersebut, sembilan laman Facebook yang dirancang meniru media-media berita resmi dan enam akun pribadi palsu yang menyebarkan propaganda anti-oposisi, dibuat oleh sejumlah warga Bangladesh yang punya hubungan dengan pemerintah, kata Nathaniel Gleicher, kepala kebijakan keamanan dunia maya Facebook kepada kantor berita AP dalam sebuah wawancara eksklusif.
Situs-situs itu akan ditutup paling lambat Kamis malam “karena terlibat dalam perilaku yang tidak benar,'' katanya melalui telepon dari California.
“Perusahaan intelijen yang bekerja sama dengan Facebook menyatakan, orang-orang yang membuat dan mengelola situs tersebut "terkait dengan pemerintah," katanya, menolak untuk memberi rincian lebih lanjut.
Twitter belakangan mengatakan telah menutup 15 akun di Bangladesh, sebagian besar akun tersebut berpengikut kurang dari 50, karena terlibat dalam manipulasi terkoordinasi di jejaring sosial itu.
“Berdasarkan analisa awal kami, tampak bahwa beberapa akun itu kemungkinan memiliki kaitan dengan pelaku-pelaku yang disponsori negara,'' katanya di Twitter.
Situs-situs berita di Facebook yang akan ditutup itu semuanya dirancang agar tampak seperti laman berita resmi, termasuk salah satu yang dioperasikan oleh BBC dalam bahasa Bangladesh dan satu lagi oleh surat kabar online Bangladesh populer, bdnews24.com.
Situs-situs itu melaporkan informasi palsu tentang hal-hal seperti gejolak di kamp pemimpin oposisi yang saat ini sedang dipenjara, Khaled Zia. [ps/ab]