Faksi-faksi Pro-Turki di Suriah Serang Pasukan Pemerintah dan Kurdi

Para pejuang pro-Turki di Suriah berpose di atas sebuah tank di Maarat al-Numan, wilayah barat daya Aleppo, Suriah (30/11).

Sebuah organisasi pemantau perang Suriah mengatakan, faksi-faksi pro-Turki di wilayah utara negara itu, telah menewaskan pasukan pemerintah dan menyerang pejuang Kurdi di provinsi Aleppo pada Minggu, saat aliansi pemberontak yang terpisah melancarkan serangan di dekatnya.

Pasukan Turki dan proksi mereka telah menguasai sebagian besar wilayah di Suriah utara, sejak Turki memulai operasi darat tanpa henti pada 2016 , untuk mengusir pejuang Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi.

Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan para, pejuang pro-Turki melancarkan serangan mereka pada Sabtu, dengan satu tujuan, untuk memutus jalur pasokan Kurdi.

Observatorium mengatakan koalisi kelompok pemberontak yang didukung Turki menguasai kota Safireh dan Khanasser di tenggara kota Aleppo, dan juga merebut bandara militer Kweyris.

"Bentrokan hebat dengan pasukan rezim, mengakibatkan tewasnya sembilan pasukan pemerintah,” kata Observatorium yang berbasis di Inggris itu, yang mengandalkan jaringan sumber informasi mereka di Suriah.

Di sebelah utara kota Aleppo, Observatorium melaporkan “bentrokan bersenjata” antara pasukan Kurdi dan faksi pro-Ankara.

BACA JUGA: Setelah Kuasai Aleppo, Militer Suriah Kirim Bantuan Untuk Dorong Mundur Kelompok Pemberontak

Observatorium tidak segera melaporkan soal korban, tetapi mengatakan pejuang pro-Turki menembaki beberapa desa di provinsi Aleppo utara “tempat pasukan Kurdi dikerahkan”.

Pasukan Kurdi di sana sebagian besar menguasai daerah kantong di daerah Tal Rifaat, serta beberapa Kawasan di utara kota Aleppo.

Pejuang SDF yang didukung AS dan dipimpin Kurdi mempelopori serangan yang menggulingkan kekhalifahan, yang dideklarasikan kelompok ISIS di Suriah pada 2019.

Tukri memandang, Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG), yang mendominasi SDF, sebagai cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.

Serangan itu terjadi saat Hayat Tahrir al-Sham dan kelompok pemberontak sekutu yang bermarkas di wilayah Idlib melancarkan serangan selama berhari-hari di Suriah barat laut, merebut sebagian besar wilayah yang dikuasai pemerintah termasuk kota Aleppo, kecuali distrik yang dikuasai Kurdi.

SDF dalam sebuah pernyataan menuduh Turki berada di balik serangan berskala besar itu, menuduhnya berusaha “memecah belah Suriah”.

Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan membahas serangan pemberontak di Suriah dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Minggu, dan mengatakan Turki akan mendukung langkah-langkah “untuk mengurangi ketegangan”, kata seorang sumber kementerian di sana. [ns/ab]