Fans dan pemain Jepang mendapat perhatian pada gelaran Piala Dunia karena selalu bersih-bersih setelah pertandingan, apakah mereka menang atau kalah. Pesepak bola Jepang juga melakukan hal yang sama di ruang ganti: menggantung handuk, membersihkan lantai, dan bahkan meninggalkan pesan terima kasih.
Perilaku mereka dalam Piala Dunia di Qatar menjadi viral di media sosial. Namun, kegiatan bersih-bersih itu adalah hal yang lumrah bagi para fans dan pemain Jepang. Mereka melakukan aktivitas yang dilakukan sebagian besar orang Jepang - di rumah, di sekolah, di kantor, atau di jalan-jalan dari Tokyo sampai Osaka, Shizuoka sampai Sapporo.
"Bagi rakyat Jepang, ini adalah sesuatu yang normal," kata pelatih Jepang Hajime Moriyasu.
"Ketika meninggalkan suatu tempat, kita harus meninggalkannya dalam keadaan yang lebih bersih dari sebelumnya. Itu adalah didikan yang kami terima. Itu budaya dasar kami. Bagi kami, tidak ada yang spesial."
Juru bicara Asosiasi Sepak Bola Jepang mengatakan pihaknya memasok 8.000 kantong sampah untuk membantu para fans bersih-bersih setelah pertandingan dengan pesan "terima kasih" tertulis dalam bahasa Arab, Jepang dan Inggris.
Ini adalah ketujuh kalinya Jepang ikut dalam Piala Dunia, dan kebersihan mereka mulai jadi berita dalam Piala Dunia pertama pada 1998 di Prancis. [vm/ft]