Menteri Sekretaris Negara Inggris untuk Irlandia Utara Brandon Lewis, Minggu (29/5), mengatakan pihak berwenang harus “menyelesaikan” kekacauan logistik di final Liga Champions yang membuat para pendukung atau fans harus menunggu lama, memicu kekisruhan dan memaksa polisi Prancis menggunakan gas air mata dan semprotan merica untuk mengendalikan situasi di luar stadion di Paris.
Awal pertandingan sepak bola Eropa musim ini, di mana Liverpool kalah 1-0 dari Real Madrid, ditunda selama 37 menit. Laga dimulai kembali ketika aparat keamanan masih berjuang dengan sekelompok pendukung yang frustrasi di Stade de France.
Uni Sepak Bola Eropa (the Union of European Football Associations/UEFA) mengklaim ada ribuan penggemar tanpa tiket yang mencoba memasuki stadion nasional Prancis yang berkapasitas 80 ribu lebih, tapi tidak mengidentifikasi dari mana mereka berasal.
Liverpool mengatakan “sangat kecewa” dengan masalah keamanan yang dialami para penggemarnya. Ada banyak yang menerobos keamanan dan mencoba masuk ke stadion.
Associated Press melaporkan dua penggemar, yang salah satu diantaranya mengenakan pakaian Liverpool, bergulat di tanah dengan aparat keamanan dan akhirnya diborgol dan dibawa keluar dari gerbang.
Tiga penggemar lainnya terlihat menghindari aparat keamanan dan berlari menuju ke bagian bawah stadion itu. Lainya, yang tidak mengenakan pakaian klub yang jelas, memanjat pagar ketika fans Liverpool meneriaki mereka untuk turun.
Pertandingan final tetap dimulai meski para penggemar masih berupaya melewati pemeriksaan tiket.
Aparat keamanan terpaksa menembakkan gas air mata dari dalam perimeter keamanan ke arah orang-orang di luar pagar stadion. [em/jm]