FARC Klaim Telah Bebaskan Tentara Kolombia

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menolak gencatan senjata karena menurutnya itu bisa memberi kesempatan bagi pemberontak untuk menyusun kekuatan lagi setelah terus menerus kalah di lapangan dalam satu dekade ini (Foto: dok).

Kelompok pemberontak tertua dan terkuat di Amerika Selatan hari Jumat (26/12) mengatakan telah membebaskan seorang tentara yang ditangkap awal bulan ini.

Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) mengatakan telah menyerahkan Carlos Becerra Ojeda kepada perwakilan Palang Merah Internasional serta Kuba dan Norwegia – dua negara yang telah menjadi tuan rumah perundingan perdamaian antara kelompok itu dan pemerintah Kolombia sejak tahun 2012.

Minggu lalu, FARC menyatakan gencatan senjata sepihak karena ingin mendorong proses perdamaian dan mendesak pemerintah agar melakukan hal serupa.

Tetapi Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menolak gencatan senjata karena menurutnya itu bisa memberi kesempatan bagi pemberontak untuk menyusun kekuatan lagi setelah terus menerus kalah di lapangan dalam satu dekade ini.

Saat ini, FARC dan pemerintah Kolombia sedang jeda dari perundingan. Proses negosiasi dijadwalkan akan mulai lagi bulan Januari untuk membahas isu rehabilitasi bagi para korban konflik yang telah berkobar lebih dari 50 tahun itu.

Kedua pihak sejauh ini telah mencapai kesepakatan dalam tiga dari enam agenda perundingan: reformasi pertanian, perdagangan narkoba, dan partisipasi bekas pemberontak dalam politik.