Kepala penasihat medis Gedung Putih mengatakan sains mendukung keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) baru-baru ini untuk menangguhkan rencana suntikan penguat COVID-19, tetapi menambahkan bahwa anak-anak di bawah 12 tahun bisa secepatnya diizinkan untuk divaksinasi.
Sementara itu, pameran seni di Washington menunjukkan ruang lingkup kematian akibat pandemi. Para pekerja menancapkan 660.000 lebih bendera di lapangan alun-alun nasional, National Mall di Washington, yang mengingatkan hampir satu dari setiap 500 orang Amerika telah meninggal sejak 2020 karena pandemi.
Pameran seni lewat penancapan bendera itu dilakukan ketika panel penasehat FDA (Food and Drug Administration) akhir pekan lalu menolak rencana untuk menawarkan suntikan penguat atau booster kepada kebanyakan orang Amerika karena terbatasnya data keamanan dari salah satu produsen vaksin, Pfizer.
Kepala penasihat medis Presiden Biden, Dr. Anthony Fauci, Minggu (19/9) mengatakan kepada acara televisi ABC "This Week" bahwa meskipun suntikan booster Pfizer belum mendapat persetujuan luas, banyak orang Amerika masih memenuhi syarat.
“Persetujuan itu untuk orang berusia 65 tahun atau lebih, dan sejumlah besar orang berusia 18-64 tahun yang sudah memiliki riwayat penyakit sehingga menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit parah, dan orang-orang berusia 18-64 tahun yang berada di lembaga perawatan atau situasi kerja yang menyebabkan mereka mengalami peningkatan paparan dan infeksi,” kata Fauci.
Fauci menambahkan persetujuan vaksin untuk anak-anak antara usia lima dan 11 tahun akan diberikan akhir tahun ini, sambil menunggu data penelitian baru.
Presiden Joe Biden baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mewajibkan vaksinasi bagi jutaan orang Amerika yang bekerja dengan pemerintah federal atau di perusahaan yang memiliki setidaknya 100 karyawan. Ia menuduh gubernur-gubernur Partai Republik bermain politik dengan pandemi.
“Di Mississippi, anak-anak wajib divaksinasi campak, gondongan, rubella, cacar air, hepatitis B, polio, tetanus, dan lainnya. Ini adalah persyaratan negara bagian itu. Tetapi di tengah pandemi yang telah merenggut 660.000 nyawa, saya mengusulkan persyaratan untuk vaksin COVID, dan gubernur negara bagian itu menyebutnya , 'Langkah tipe tirani.' Langkah tipe tirani?," tanya Biden.
BACA JUGA: AS Longarkan Pembatasan Perjalanan Virus CoronaSementara, Gubernur Partai Republik di Florida, Ron DeSantis – seorang pengecam presiden - mengatakan mandat vaksin Gedung Putih akan mematikan lapangan pekerjaan dan menghilangkan hak-hak individu. “Ketika kita memiliki presiden seperti Biden yang mengeluarkan dekrit inkonstitusional terhadap rakyat Amerika, kita bertanggung jawab untuk membela Konstitusi dan melawan, dan kita melakukannya di negara bagian Florida.”
Statista-dot-com melaporkan bahwa Florida memiliki jumlah kasus COVID tertinggi ketiga di AS. Sementara itu, harian New York Times melaporkan bahwa pemerintahan Biden sedang berunding dengan Pfizer untuk membeli setengah miliar dosis vaksinnya untuk disumbangkan ke negara lain. [my/ka]