Biro Investigasi Federal (FBI), Minggu (8/12) mengukuhkan bahwa pelaku penembakan di Pangkalan Angkatan Laut AS di Pensacola, Florida, Jumat (6/12) adalah perwira Angkatan Udara Saudi, Mohammed Alshamrani. Pemuda berusia 21 tahun itu adalah siswa Sekolah Komando Penerbangan Angkatan Laut di pangkalan tersebut. FBI menyatakan motif penembakan membabibuta tersebut belum diketahui, akan tetapi insiden tersebut diselidiki sebagai tindak terorisme. Wartawan VOA Zlatica Hoke melaporkan, pemerintah Saudi telah menjanjikan kerjasama penuh dalam penyelidikan tersebut.
Tiga siswa tewas dan delapan lainnya cedera sewaktu Mohammed Alshamrani melepaskan tembakan pada Jumat pagi di Akademi Penerbangan Angkatan Laut AS di Pensacola. Menurut para pejabat, ketiga orang itu tewas sewaktu berusaha menghentikan pelaku penembakan dan bahwa tindakan mereka itu menyelamatkan nyawa banyak orang.
FBI hari Minggu menyatakan investigasi masih dilakukan untuk mengetahui motif tindakan pelaku.
Rachel Rojas, agen khusus FBI, mengemukakan, “Sementara ada banyak laporan yang beredar terkait motivasi penembak dan aktivitasnya yang mengarah pada serangannya, saya dapat sampaikan bahwa kami sedang berupaya keras untuk mengungkapkan motifnya, dan mohon bersabar, agar kami dapat mengetahuinya dengan jelas.”
Para penyelidik juga berusaha menentukan apakah pelaku bertindak sendirian atau bagian dari rencana teroris.
“Kami, sebagaimana yang kami lakukan, dalam kebanyakan investigasi mengenai penembak aktif, bekerja dengan anggapan bahwa ini adalah tindak terorisme. Ini membuat kami dapat memanfaatkan teknik-teknik investigasi yang dapat membantu kami lebih cepat mengidentifikasi dan kemudian menghilangkan potensi ancaman lainnya terhadap seluruh masyarakat kita,” imbuh Rojas.
FBI berterima kasih kepada pemeirntah Saudi atas janjinya untuk bekerjasama penuh dan lengkap.
Presiden AS Donald Trump, Jumat (6/12) mengatakan bahwa Raja Salman dari Arab Saudi telah menelponnya untuk menyampaikan ucapan belasungkawa.
Your browser doesn’t support HTML5
Presiden Trump mengemukakan, “Raja mengatakan bahwa rakyat Saudi sangat marah atas tindakan barbar pelaku dan bahwa orang ini, dalam bentuk atau cara apapun, tidak mewakili perasaan rakyat Saudi, yang sangat mencintai rakyat Amerika.”
Media berita melaporkan bahwa penembak, yang juga tewas dalam insiden itu, mengadakan pesta makan malam beberapa hari sebelum penembakan, di mana ia memutar video mengenai penembakan massal kepada tamu-tamunya. Pelaku juga mengunjungi Kota New York baru-baru ini.
Tidak ada penangkapan yang telah dilakukan terkait kasus ini. Tetapi beberapa siswa Saudi yang mengenal Alshamrani dilarang memasuki pangkalan oleh komandan mereka dan bekerjasama dengan para penyelidik.
Insiden di Pensacola itu adalah penembakan maut kedua di sebuah fasilitas Angkatan Laut AS pekan ini.
Seorang perwira Angkatan Laut AS menembak tiga warga sipil di pangkalan di Pearl Harbor, Hawaii, Rabu (4/12), menewaskan dua di antaranya sebelum ia bunuh diri.
Penjabat Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan ia telah memerintahkan evalusi terhadap kebijakan keamanan dan prosedur penyaringan awal di Departemen Pertahanan. [uh/ab]