Warga AS ditipu lebih dari $5,6 miliar pada 2023 melalui skema penipuan yang melibatkan mata uang kripto, kata Biro Invetigasi Federal AS (FBI) dalam laporan yang dirilis pada Senin (9/9). Total kerugian tersebut 45% lebih tinggi dari yang tercatat pada 2022.
FBI menerima hampir 70.000 pengaduan pada 2023 dari korban penipuan keuangan yang melibatkan bitcoin, ether, dan sejumlah mata uang kripto lain. Skema yang paling marak adalah penipuan investasi, yang menyebabkan kerugian $3,96 miliar.
“Sifat mata uang kripto yang terdesentralisasi, kecepatan transaksi yang tidak dapat dibatalkan, dan kemampuan untuk mentransfer nilai di seluruh dunia menjadikan mata uang kripto sebagai kendaraan yang menarik bagi para penjahat, sekaligus menciptakan tantangan untuk memulihkan dana yang dicuri,” tulis Michael Nordwall, asisten direktur divisi investigasi kriminal FBI.
BACA JUGA: Judi Online Meningkat, AS di Ambang Krisis PerjudianPenipu akan sering melakukan kontak melalui aplikasi kencan atau media sosial untuk membangun kepercayaan dalam beberapa minggu atau bulan sebelum menyarankan investasi mata uang kripto, kata FBI. Setelah hubungan terjalin, mereka meyakinkan target untuk menggunakan situs web atau aplikasi palsu untuk menginvestasikan uang mereka, terkadang bahkan mengizinkan korban untuk menarik sejumlah kecil uang di awal agar tampak sah.
Dalam beberapa kasus, para korban kemudian menjadi target bisnis palsu yang mengklaim akan membantu korban mendapatkan kembali mata uang kripto yang hilang, menurut FBI.
Pejabat FBI mengatakan warga AS dari segala usia dapat menjadi target penipuan semacam itu, dan harus sangat berhati-hati jika diberi peluang investasi dari orang yang belum pernah mereka temui secara langsung. [ka/ns]