Badan Pengawas Pangan dan Obat-Obatan Amerika (FDA) telah menyetujui alat elektronik yang dapat dicangkokkan untuk menolong penderita retinitis pigmentosa, "Argus II".
Badan Pengawas Pangan dan Obat-Obatan Amerika, FDA, atau pengawas kesehatan Amerika, telah menyetujui retina buatan yang pertama, yakni alat elektronik yang dapat dicangkokkan dan dapat memulihkan penglihatan yang terbatas bagi orang yang buta karena penyakit mata genetik yang jarang.
Alat yang sudah dalam percobaan klinis manusia di Amerika dan Eropa selama beberapa tahun tersebut, menawarkan harapan baru bagi orang yang menderita retinitis pigmentosa yang sudah agak parah, kelainan yang memburuk dan merusak lapisan sel yang peka sinar di belakang mata (retina).
Retina buatan tersebut dinamakan “Argus II” dan dibuat oleh perusahaan Second Sight Medical Product, Inc, yang berbasis di California.
Retina buatan itu pada dasarnya adalah selembar 60 elektroda kecil yang dicangkokkan doktor bedah langsung dalam mata. Pasien juga dilengkapi dengan sepasang kaca-mata hitam yang mempunyai kamera video kecil dan pemroses video yang portabel. Alat yang dijalankan baterai itu mengirim sinyal video yang dibangkitkan secara digital melewati retina pasien yang rusak.
Retina elektronik itu tidak memulihkan sepenuhnya penglihatan, tetapi memungkinkan pengguna mengindera kontras sinar dan gelap dan mendeteksi gerakan dan bentuk-bentuk yang penting, seperti tempat penyeberangan pejalan kaki di jalan, mobil atau orang yang dekat dan beberapa angka dan abjad yang ditulis besar.
Gambar-gambar tersebut ditangkap hanya dalam warna hitam dan putih, bukan warna lain. Kelak pembuat retina itu berharap akan mencangkokkan alat itu bukan dalam mata tetapi dalam bagian otak yang memroses penglihatan atau visual cortex, yang dapat mengurangi kebutaan dari semua sebab.
Argus II telah disetujui di Eropa tahun 2011 untuk digunakan kelompok orang yang lebih luas, dengan kebutaan yang parah yang disebabkan berbagai penyakit retina.
Alat yang sudah dalam percobaan klinis manusia di Amerika dan Eropa selama beberapa tahun tersebut, menawarkan harapan baru bagi orang yang menderita retinitis pigmentosa yang sudah agak parah, kelainan yang memburuk dan merusak lapisan sel yang peka sinar di belakang mata (retina).
Retina buatan tersebut dinamakan “Argus II” dan dibuat oleh perusahaan Second Sight Medical Product, Inc, yang berbasis di California.
Retina buatan itu pada dasarnya adalah selembar 60 elektroda kecil yang dicangkokkan doktor bedah langsung dalam mata. Pasien juga dilengkapi dengan sepasang kaca-mata hitam yang mempunyai kamera video kecil dan pemroses video yang portabel. Alat yang dijalankan baterai itu mengirim sinyal video yang dibangkitkan secara digital melewati retina pasien yang rusak.
Retina elektronik itu tidak memulihkan sepenuhnya penglihatan, tetapi memungkinkan pengguna mengindera kontras sinar dan gelap dan mendeteksi gerakan dan bentuk-bentuk yang penting, seperti tempat penyeberangan pejalan kaki di jalan, mobil atau orang yang dekat dan beberapa angka dan abjad yang ditulis besar.
Gambar-gambar tersebut ditangkap hanya dalam warna hitam dan putih, bukan warna lain. Kelak pembuat retina itu berharap akan mencangkokkan alat itu bukan dalam mata tetapi dalam bagian otak yang memroses penglihatan atau visual cortex, yang dapat mengurangi kebutaan dari semua sebab.
Argus II telah disetujui di Eropa tahun 2011 untuk digunakan kelompok orang yang lebih luas, dengan kebutaan yang parah yang disebabkan berbagai penyakit retina.