Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat bagi pil COVID-19 antiviral, demikian kata produsen pil tersebut Pfizer Inc. pada Rabu (22/12).
Perusahaan itu mengatakan bahwa pil tersebut, yang harus diminum dengan obat antiviral lain, ritonavir, 90 persen efektif dalam mencegah perawatan di rumah sakit dan kematian pada orang berisiko tinggi.
BACA JUGA: Pakar: Afrika Selatan Telah Lewati Puncak Gelombang COVID-19 yang Dipicu Omicron“Efektivitasnya tinggi, efek sampingannya sedikit, dan bisa diminum. Ini memenuhi semua persyaratan,” kata Dr. Gregory Poland dari Mayo Clinic kepada The Associated Pres. “Kita menyaksikan pengurangan risiko opname dan kematian sebesar 90 persen pada kelompok berisiko tinggi, itu mencengangkan.”
Pil tersebut merupakan obat COVID-19 pertama yang dapat diminum di rumah, dan bisa digunakan untuk orang berusia 12 atau lebih yang memiliki risiko tinggi.
Pfizer mengatakan pihaknya siap untuk mendistribusikan obat ini segera di AS dan akan memproduksi 120 juta dosis pada 2022.
Pemerintah AS sudah menyetujui kontrak dengan Pfizer untuk 10 juta dosis di mana harganya dipatok sebesar $530 per dosis.
BACA JUGA: Kepala WHO Eropa Soal Omicron: "Badai Berikutnya akan Datang"Obat ini dijual di pasaran dengan nama Paxlovid dan harus diminum setiap 12 jam selama lima hari setelah gejala COVID-19 muncul. Orang yang hendak membeli pil ini harus menunjukkan hasil tes COVID-19 positif.
Perusahaan farmasi Merck juga sedang mengembangkan obat serupa.
Meskipun menjanjikan, pejabat kesehatan mengatakan, suntikan vaksin masih merupakan cara terbaik untuk menangkis efek terburuk dari virus corona. [jm/my]