Para pejabat AS telah menyetujui obat Alzheimer lain yang dapat memperlambat penyakit tersebut. Obat itu memberi pilihan baru bagi pasien pada tahap awal penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan merusak ingatan ini.
Badan Pengawas Makanan dan Obat AS (FDA), pada Selasa (2/7), menyetujui Kisunla buatan Eli Lilly untuk kasus demensia ringan atau awal akibat Alzheimer. Kisunla adalah obat kedua yang secara meyakinkan terbukti dapat menunda penurunan kognitif pada pasien. Obat serupa oleh produsen obat Jepang, Eisai, disetujui pada tahun lalu.
Perlambatan Alzheimer tampak setelah meminum kedua obat itu hanya dalam hitungan bulan, sekitar tujuh bulan untuk Kisunla. Pasien dan keluarga mereka harus mempertimbangkan manfaatnya dibandingkan dengan dampak buruknya, termasuk infus IV secara teratur dan efek samping yang berpotensi berbahaya seperti pembengkakan otak.
BACA JUGA: Obat Alzheimer yang Dapat Perlambat Penyakit Kantongi Dukungan Penasihat FDADokter yang menangani penyakit Alzheimer mengatakan disetujuinya obat ini merupakan langkah penting setelah puluhan tahun pengobatan eksperimental gagal.
Kisunla dan obat Jepang, Leqembi, adalah antibodi buatan laboratorium, yang diberikan melalui infus, dan menarget salah satu penyebab Alzheimer: penumpukan plak amiloid lengket di otak. Masih ada pertanyaan mengenai pasien mana yang harus mendapatkan obat tersebut dan berapa lama mereka bisa mendapatkan manfaatnya. [ka/ns]