FDA Usulkan Uji Coba Baru untuk Pastikan Produk Kosmetik Bebas dari Asbes 

  • Associated Press

Bedak bayi keluaran Johnson and Johnson dalam foto ilustrasi yang diambil di New York pada 24 Februari 2016. (Foto: Reuters/Mike Segar)

Talk adalah mineral yang digunakan untuk menyerap kelembapan atau meningkatkan tekstur, rasa, dan warna kosmetik. Mineral ini ditambang dari endapan bawah tanah yang terkadang berada di dekat mineral asbes yang beracun.

Perusahaan-perusahaan kosmetik harus mengambil langkah ekstra untuk memastikan bahwa setiap produk yang mengandung bedak, bebas dari asbes, dalam sebuah aturan federal yang diajukan pada Kamis (26/12).

Proposal yang disampaikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melalui mandat Kongres AS tersebut ditujukan untuk meyakinkan konsumen tentang keamanan riasan wajah, bedak bayi, dan produk perawatan pribadi lainnya.

Usulan FDA tersebut muncul menyusul tuntutan hukum selama bertahun-tahun terhadap Johnson & Johnson dan sejumlah perusahaan lain, terkait dugaan adanya hubungan antara bedak bayi berbahan dasar talk dan kanker.

Di luar tuntutan hukum tersebut, penelitian telah menemukan bukti yang beragam mengenai potensi hubungan antara kanker dan talk, meskipun kemungkinan itu telah diketahui selama beberapa dekade karena cara penambangannya.

BACA JUGA: Uni Eropa Dorong Pelarangan Merokok dan 'Vaping' di Ruang Terbuka

Talk adalah mineral yang digunakan untuk menyerap kelembapan atau meningkatkan tekstur, rasa, dan warna kosmetik. Mineral ini ditambang dari endapan bawah tanah yang terkadang berada di dekat mineral asbes yang beracun. Risiko kontaminasi silang telah sejak lama disadari oleh perusahaan kosmetik.

Namun pengujian yang disponsori FDA baru-baru ini tidak menemukan masalah keamanan apa pun. Sejak 2021, analisis laboratorium terhadap lebih dari 150 sampel kosmetik menunjukkan hasil negatif asbes, menurut FDA.

Namun, kekhawatiran tentang risiko tersebut mendorong Kongres untuk mengesahkan undang-undang tahun 2023 yang mewajibkan FDA merilis standar industri baru untuk pengujian asbes.

Dr. Linda Katz, Direktur Divisi Kosmetik dan Warna pada FDA, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa badan itu telah “mempertimbangkan dengan seksama bukti ilmiah dan masalah kebijakan yang kompleks, terkait dengan deteksi dan identifikasi asbes dalam talk dan produk kosmetik yang mengandung talk.”

“Kami percaya bahwa teknik pengujian yang diusulkan adalah metode yang tepat untuk mendeteksi asbes guna membantu memastikan keamanan produk kosmetik yang mengandung talk,” kata Katz.

Proses pengadilan yang telah berlangsung lama terhadap Johnson&Johnson menuduh bahwa bedak bayi talk buatan perusahaan itu menyebabkan perempuan terkena kanker ovarium, ketika digunakan untuk kebersihan area kewanitaan.

BACA JUGA: Temukan Mikroplastik dalam Kosmetik, Pemerintah Diminta Lakukan Pemeriksaan

Anak perusahaan J&J telah mengusulkan untuk membayar sekitar US$8 miliar untuk menyelesaikan puluhan ribu tuntutan hukum. Sebagai bagian dari kesepakatan, anak perusahaan itu akan menyatakan kebangkrutan, meskipun proposal tersebut telah ditentang di pengadilan oleh Departemen Kehakiman.

J&J menghapus talk dari bedak bayinya di pasar AS pada tahun 2020, dan kemudian secara internasional pada tahun 2023. Perusahaan ini mengatakan akan terus mendukung keamanan produknya.

Menentukan akar penyebab kanker memang sulit, terutama pada kasus kanker ovarium, yang merupakan bentuk penyakit yang relatif jarang terjadi. Penelitian berskala besar pada ribuan perempuan mungkin tidak dapat mengumpulkan data yang cukup untuk menunjukkan hubungan yang jelas atau secara pasti mengesampingkan salah satunya. American Cancer Society mengatakan bahwa, jika ada peningkatan risiko kanker akibat talk, “kemungkinan besar sangat kecil.” [em/rs]