Tekanan pada rantai pasokan meningkat namun masih cukup rendah pada awal tahun yang menunjukkan bahwa gangguan pengiriman yang terkait dengan masalah di Timur Tengah belum terlihat secara umum, demikian laporan dari Federal Reserve Bank di New York pada hari Selasa (6/2).
Indeks Tekanan Rantai Pasokan Global bank itu untuk bulan Januari bergerak ke -0,11, dari -0,15 pada bulan Desember. Angka di bawah nol menunjukkan tekanan rantai pasokan berada pada kisaran normal. Angka pada bulan Januari lalu juga masih jauh di bawah rekor angka 4,33 yang dicapai pada bulan Desember 2021, ketika rantai pasokan di seluruh dunia terpukul oleh gangguan yang terkait dengan pandemi virus corona.
Gejolak rantai pasokan tersebut merupakan pendorong utama lonjakan tekanan inflasi global yang mendorong Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan jangka pendeknya secara agresif sambil mengambil langkah-langkah untuk mengurangi jumlah jejaknya di pasar obligasi.
Selama beberapa bulan terakhir, tekanan inflasi telah mereda begitu tajam sehingga The Fed kini mempertimbangkan pemotongan suku bunga acuannya, meskipun pelonggaran tersebut nampaknya akan terjadi lebih lambat dari perkiraan banyak pasar.
Your browser doesn’t support HTML5
“Kami pikir inflasi akan turun,” kata Ketua Fed Jerome Powell dalam sebuah wawancara dengan program berita televisi 60 Minutes yang disiarkan pada hari Minggu. “Kami hanya ingin mendapatkan sedikit keyakinan bahwa angka tersebut akan turun secara berkelanjutan menuju target kami sebesar 2% sebelum menurunkan suku bunga.”
Beberapa ketidakpastian seputar inflasi terkait dengan kejadian di Timur Tengah yang ditandai dengan serangan terhadap pelayaran di Laut Merah, sehingga memaksa lalu lintas dialihkan ke rute yang lebih panjang dan hampir pasti akan menyebabkan harga pengapalan barang menjadi lebih tinggi. Hal ini pada gilirannya dapat menekan inflasi lebih tinggi dan berisiko mempersulit misi The Fed.
Dalam wawancaranya, Powell mengatakan risiko geopolitik sebagai faktor yang dapat mempengaruhi prospek perekonomian yang pengendaliannya berada di luar kemampuan The Fed. Namun, ia melihat masalah di sekitar Laut Merah sebagai ancaman yang lebih besar bagi negara-negara lain, dan mengatakan bahwa pelayaran yang dialihkan melewati Cape Horn di Afrika “akan berdampak lebih besar pada Eropa dibandingkan pada AS.” [lt/ka]