Setelah tahun lalu ditunda, Vogalonga, festival lomba dayung terkenal di Venesia, Italia, kembali digelar, Minggu (23/5). Namun, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, yang biasanya melibatkan ribuan perahu dari berbagai penjuru dunia, kali hanya menghadirkan sekitar 500 perahu. Semua pesertanya pun dari berbagai asosiasi dayung dalam negeri.
Meski lebih sederhana, penyelenggaraan tahun ini spesial karena bertepatan dengan peringatan 1.600 tahun berdirinya kota itu. Sebagai bagian dari peringatan tersebut, Vogalonga tahun ini hanya boleh diikuti para pendayung yang menggunakan teknik mendayung Venesia kuno, atau biasa disebut 'voga alla veneta' di atas gondola atau perahu dayung khas Venesia lainnya.
Maraton dayung sepanjang 30 kilometer ini diciptakan pada tahun 1974 untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah ombak yang melanda kota laguna itu. Namun tahun ini karena pandemi virus corona, panjang lomba nonkompetitif yang diikuti para pendayung amatir dan profesional itu kini diperpendek menjadi 20 kilometer.
Sebagai bagian dari kebijakan pembatasan terkait pandemi, sejumlah langkah pengamanan diberlakukan, terutama untuk mengendalikan kerumunan. Sejumlah polisi sesekali memperingatkan para penonton untuk tidak berkumpul dalam jumlah besar.
Your browser doesn’t support HTML5
Beberapa orang terlihat berkumpul di kanal Arsenale untuk menyemangati para pendayung. Seorang perempuan tua yang menjadi peserta mendapat sorakan ekstra dari para penonton. Mereka meneriakkan kata-kata "Bravissima! Bravissima!".
Sebelum pandemi, jumlah perahu dan pendayung yang berpartisipasi dalam lomba ini biasanya terus meningkat. Para peserta dapat dengan bebas memilih jenis perahu dan gaya mendayung mereka.
Meledaknya jumlah wisatawan mengkhawatirkan banyak pihak di Venesia. Bulan lalu, pemerintah Italia memutuskan bahwa kapal pesiar besar dan kapal kontainer tidak boleh melintas dekat pusat bersejarah Venesia dan harus berlabuh di lokasi lain untuk melestarikan kota laguna yang terkenal itu.
Pemerintah juga menyerukan konsultasi publik untuk rencana pembangunan pelabuhan di luar kota laguna itu. Pelabuhan itu akan menjadi tempat kapal penumpang berbobot lebih dari 40.000 ton dan kapal kontainer menambatkan diri tanpa melewati lapangan Santo Markus. [ab/uh]