Fiji Berlakukan Jam Malam, Bersiap Hadapi Badai Besar

Penyeberangan Bagata di Jalan Vunivesi, Savusavu, tertutup banjir saat Topan Yasa melewati Fiji, 17 Desember 2020. (Foto: media sosial Fiji Roads Authority/via REUTERS).

Fiji memberlakukan jam malam nasional, Kamis (17/12), seraya mendesak warga yang tinggal dekat kawasan pantai untuk mengungsi ke kawasan-kawasan yang lebih tinggi, sewaktu negara pulau itu bersiap menghadapi badai besar yang akan segera datang menghantam.

Badai Yasa diperkirakan akan menghantam dua pulau utama, Viti Levu dan Vanua Levu, Kamis malam atau Jumat pagi. Pihak berwenang memberlakukan jam malam sebagai bagian dari pernyataan resmi mereka bahwa negara sedang menghadapi bencana alam.

Badan Penanggulangan Bencana Nasional memperingatkan badai tersebut dapat menciptakan gelombang laut setinggi 16 meter di beberapa lokasi dan angin berkekuatan hingga 250 kilometer per jam, dengan hembusan mencapai 350 kilometer per jam.

Warga berjalan melewati jalanan yang tergenang banjir di Suva, 14 Desember 2020. (Foto: Leon LORD / AFP)

Di ibu kota, Suva, banyak rumah yang mengalami listrik padam.

Michael Cheer, pemilik Toko Kue Samabula, terpaksa membatalkan pengiriman kue ke para pelanggannya. “Sulit. Hari ini hari pengiriman, dan saya seharusnya pergi ke kota Nadi, tapi saya tidak bisa,” kata Cheer. “Listrik mati. Lebih dari 100 kue bisa rusak.''

Kemungkinan datangnya Badai Yasa mengingatkan banyak warga akan Badai Winston, yang melanda pada tahun 2016 dan menewaskan lebih dari 40 orang. Stephanie Brown dan keluarganya sibuk mempersiapkan rumah mereka dalam menghadapi badai. “Ini biasa kami lakukan. Badai ini mungkin menghantam wilayah kami seperti Badai Winston,” katanya.

Terletak antara Selandia Baru dan Hawaii, Fiji memiliki penduduk sekitar 930.000 orang. [ab/uh]