Filipina, Amerika Serikat, dan Jepang memulai latihan garda pantai bersama pertama mereka, Kamis (1/6), sewaktu negara-negara tersebut berusaha memperkuat kerja sama maritim mereka untuk melawan peningkatan keagresifan China.
Latihan selama seminggu itu diadakan di dekat muara Teluk Manila di Laut China Selatan yang disengketakan, yang hampir seluruhnya diklaim oleh Beijing.
Empat kapal Garda Pantai Filipina akan bergabung dengan sebuah kapal Garda Pantai AS dan kapal penjelajah Garda Pantai Jepang untuk manuver yang berfokus pada penegakan hukum, serta pencarian dan penyelamatan.
"Sebagai negara maritim, Jepang memiliki kepentingan untuk menegakkan dan melindungi tatanan maritim yang berbasis aturan," kata Kenichi Matsuda, wakil duta besar Jepang di Manila, pada upacara sambutan kedatangan kapal Jepang dan kapal AS.
Amerika Serikat telah berusaha untuk memperkuat aliansi keamanan di seluruh kawasan Asia-Pasifik dan sekitarnya sebagai bagian dari upaya untuk mencegah agresi China atas Taiwan dan Laut China Selatan.
Manila dan Washington baru-baru ini setuju untuk memulai kembali patroli maritim bersama di jalur air yang diperebutkan, dan juga mencapai kesepakatan untuk memberi pasukan AS akses ke empat pangkalan militer lainnya di Filipina.
Tokyo dan Manila sedang dalam diskusi awal mengenai pakta pertahanan utama yang akan memungkinkan mereka mengerahkan pasukan di wilayah masing-masing untuk pelatihan dan operasi lainnya.
Itu adalah proposal Amerika Serikat dan Jepang untuk mengadakan latihan trilateral, kata juru bicara Garda Pantai Filipina Armando Balilo minggu ini.
Amerika Serikat dan Jepang adalah pemasok utama kapal yang digunakan oleh Garda Pantai dan Angkatan Laut Filipina untuk berpatroli di perairan negara kepulauan itu.
Beijing mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan, mengabaikan keputusan pengadilan internasional bahwa pernyataannya tidak memiliki dasar hukum. [ab/uh]