Filipina Bertekad Lindungi Kedaulatan di Tengah Ancaman Pemisahan Diri

Seseorang mengibarkan bendera Filipina di Manila, Filipina pada Jumat, 21 Juni 2019. Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro pada Senin (5/2) bertekad akan “benar-benar menegakkan” kedaulatan negara tersebut. (Foto: AP)

Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro pada Senin (5/2) bertekad akan “benar-benar menegakkan” kedaulatan negara tersebut. Ia bergabung dengan para pejabat keamanan lainnya yang berjanji akan membela negara setelah ancaman pemisahan diri yang dilontarkan mantan presiden Rodrigo Duterte.

Duterte pada 30 Januari lalu menyerukan kemerdekaan kampung halamannya, Pulau Mindanao di Filipina Selatan, sewaktu aliansi dengan Presiden Ferdinand Marcos Jr hancur pekan lalu karena berselisih pendapat mengenai upaya untuk mengamendemen konstitusi.

“Mandat Departemen Pertahanan Nasional adalah menjamin kedaulatan negara dan keutuhan teritori nasional sebagaimana yang tercantum dalam konstitusi,” kata Teodoro dalam sebuah pernyataan.

“Kami akan benar-benar menegakkan mandat ini baik secara eksternal maupun internal,” lanjutnya.

Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro tiba untuk menghadiri sesi pembukaan Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM) ke-17 di Jakarta pada 15 November 2023. (Foto: Willy Kurniawan/Pool/AFP)

Pernyataan Teodoro itu menggaungkan pernyataan serupa yang dikemukakan penasihat keamanan nasional yang pada hari Minggu mengatakan pemerintah tidak akan ragu-ragu “menggunakan otoritas dan kekuatannya untuk memadamkan dan menghentikan segala upaya untuk memecah belah Republik.”

Duterte membuat sejarah dengan menjadi presiden pertama negara itu yang berasal dari pulau Mindanao yang kaya sumber daya. Kawasan itu dilanda kekerasan dan konflik selama puluhan tahun sementara pemerintah memerangi pemberontak dan ekstremis di sana. Kerusuhan di sana juga telah menghambat investasi dan membuat banyak desa berada dalam kemiskinan.

Panglima Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) Romeo Brawner ketika mengunjungi kamp-kamp militer di Mindanao hari Minggu memperingatkan para tentara bahwa “kita bersumpah kita akan selalu mengikuti rantai komando, setiap kepada konstitusi dan otoritas yang kita miliki.”

“Mari terus tunjukkan bahwa dengan AFP yang kuat dan bersatu, kita akan memiliki Filipina yang kuat dan bersatu,” kata Brawner. [uh/ns]