Film 'Hostile', Ulas Rekonsiliasi di Tengah Diskriminasi Rasial

Salah satu adegan dalam film "Hostile" garapan sutradara Scott Cooper. (VOA/videograb)

Film Western garapan sutradara Scott Cooper, "Hostile", mengupas tema rekonsiliasi di tengah-tengah diskriminasi rasial antara orang-orang kulit putih dan warga pribumi Amerika, Indian, pada akhir abad ke-19.

Setelah pertempuran brutal bertahun-tahun antara orang kulit putih dan warga Indian, Kapten Joseph Blocker, yang diperankan oleh Christian Bale, diperintahkan atasannya untuk mengawal musuh bebuyutannya yang sedang sekarat, Kepala Suku Cheyenne Yellow Hawk, dari New Mexico ke tanah leluhurnya di Montana. Keputusan politis ini diambil di Washington DC, menyusul pemberitaan negatif pers mengenai perlakuan terhadap penduduk Indian oleh militer Amerika. Blocker harus mematuhi perintah tersebut.

Christian Bale (VOA/videograb)

Christian Bale memainkan peran yang pantas diganjar Oscar sebagai Kapten Angkatan Darat Amerika, yang melegenda karena serangan-serangan tak kenal ampunnya terhadap warga India. Terlepas dari kemungkinan ia mengamuk tanpa kendali, sosoknya terlihat begitu tenang. Bale mengatakan Hostiles bertolak dari kisah tradisional di mana para koboi adalah orang-orang baik versus warga Indian yang jahat.

Sutradara Scott Cooper dalam film ini melihat bahwa pada kedua pihak, ada kemampuan manusia untuk melakukan kekejaman karena mereka berjuang agar bertahan hidup di tengah situasi yang tidak menguntungkan.

Christian Bale mengatakan ada unsur horor dalam film ini. Ia mengalami semacam perasaan terkungkung di tengah lansekap Amerika yang sangat indah. Bale juga merasakan ada perasaan sangat menyeramkan, karena begitu banyak teman yang meninggal untuk mempertahankan wilayahnya.

Seperti film-film Western lainnya, Hostiles menggambarkan perjalanan fisik maupun simbolis sekelompok orang dari berbagai latar belakang. Ada seorang perempuan muda kulit putih, yang baru saja kehilangan seluruh keluarganya dalam serangan keji suku Comanche, seorang tentara yang depresi karena kekejaman yang ia lakukan; seorang tentara lainnya yang tidak menyesali perannya dalam pembunuhan yang biadab. Namun penekanan film ini adalah pada rekonsiliasi bertahap antara dua musuh bebuyutan: Kapten Blocker dan Kepala Suku Yellow Hawk yang diperankan oleh Wes Studi, aktor keturunan Indian.

Wes Studi (VOA/Videograb)

Menurut Wes Studi, film ini dengan sangat akurat menggambarkan rekonsiliasi yang terjadi tidak secara utuh. Film ini hanya mengisahkan tentang musuh bersama, bukan hanya suku Comanche tetapi juga cuaca, tanah, perampok serta para pedagang bulu hewan.

Studi menyatakan kesamaan tersebut tidak pernah benar-benar menjembatani perbedaan antara orang kulit putih dan Indian. Bahkan sekarang inipun, warga Indian mulai kehilangan tanah mereka yang dijadikan ladang minyak dan mineral.

"Orang Indian selalu terancam. Menurutnya, apa yang tengah terjadi di dalam masyarakat Amerika yang lebih luas adalah mulai terasanya apa yang dirasakan orang-orang Indian sewaktu genosida berlaku umum dan kolonialisasi dipraktikkan," kata Wes Studi.

Your browser doesn’t support HTML5

Info Film: Diskriminasi Rasial Kulit Putih dan Warga Pribumi

Studi menyatakan fokus positif "Hostile" mengenai rekonsiliasi, pertobatan dan proses pemulihan memberi perasaan melegakan. Tetapi, pemirsa jangan berharap, warga India Amerika akan melupakan perlakuan yang pernah mereka alami. [uh/ab]