Film The Order didaptasi dari buku tahun 1989 karya Kevin Flynn dan Gary Gerhardt yang berjudul “The Silent Brotherhood.” Film ini bercerita tentang kelompok supremasi kulit putih The Order yang aktif di Amerika Serikat pada tahun 1980-an.
Tema film ini telah terlihat beresonansi dengan iklim politik di seluruh dunia saat ini.
"Film ini terasa seperti sebuah karya yang perlu dibuat sekarang. Selalu menarik untuk melihat ke masa lalu, tetapi selalu menarik untuk menemukan sebuah karya dari masa lalu yang memiliki hubungan dengan masa kini," ujar Jude Law kepada para wartawan saat konferensi pers di Festival Film Venesia di Italia belum lama ini.
Sutradara Justin Kurzel menambahkan, menurutnya begitu banyak hal dalam film “The Order” yang menjadi benih dari berbagai tantangan yang kita dihadapi saat ini.
"Adalah hal yang luar biasa ketika Anda dapat menemukan sebuah tulisan atau peristiwa yang berasal dari masa lalu, yang memiliki semacam perspektif dan pembahasan yang erat dengan kondisi politik masa kini. Itu adalah hal yang langka," tambah Justin Kurzel.
Your browser doesn’t support HTML5
Film “The Order” juga dibintangi oleh Tye Sheridan, Nicholas Hoult dan Jurnee Smollett, yang semuanya mengakui bahwa mereka sadar akan kaitan antara masa kini dengan masa di mana film ini berlatar belakang.
"Seperti yang sudah pernah dibahas mengenai relevansi film ini dengan masa sekarang yang sayangnya adalah hal yang benar adanya, ini juga merupakan hal yang sedang mendunia," kata Nicholas Hoult.
"Ini adalah situasi yang mengerikan, Semoga film "The Order" dapat memberikan lebih banyak penjelasan tentang bagaimana peristiwa semacam ini terjadi dan orang-orang yang memprovokasinya dapat membantu mencegahnya terjadi lagi di masa depan," tambahnya.
Film “The Order” rencananya akan dirilis pada bulan Desember 2024 mendatang. [di/ii]