Pemerintah Finlandia mengatakan akan membuka kembali dua dari delapan perlintasan perbatasannya dengan Rusia hingga pertengahan bulan depan. Perbatasan kedua negara itu membentang sepanjang 1.340 kilometer.
Pemerintah sebelumnya menutup seluruh delapan perlintasan perbatasan setelah gelombang migran mendadak memasuki negara itu melalui Rusia.
PM Finlandia Petteri Orpo mengemukakan, “Penutupan seluruh perbatasan selama dua pekan ini, sementara ini, telah menghentikan fenomena migrasi yang difasilitasi di perbatasan timur Finlandia. Sekarang kami telah membuat keputusan baru pemerintah, di mana kami akan melanjutkan sebagian pembatasan. Finlandia telah menanggapi Rusia dengan tegas selama fenomena ini terjadi. Kami tidak dapat menerima aktivitas ini.”
Ia menjelaskan bahwa penutupan perbatasan timur telah menenangkan situasi di sana. Namun, berdasarkan undang-undang, pemerintah Finlandia diwajibkan untuk meninjau apakah Rusia siap menghentikan aktivitasnya memengaruhi para migran atau malah akan melanjutkannya, kata Orpo.
Para migran itu tiba tanpa visa yang layak atau dokumen yang sah. Mereka berasal dari negara-negara seperti Kenya, Maroko, Pakistan, Somalia, Suriah dan Yaman.
BACA JUGA: Finlandia Tutup Seluruh Perbatasannya dengan RusiaPemerintah Finlandia telah menuduh Rusia sengaja menyalurkan para migran ke Finlandia dalam upaya menggoyahkan negara itu. Helsinki menganggap langkah itu dilakukan Kremlin sebagai tanggapan atas bergabungnya negara Nordik tersebut ke NATO, serta meningkatnya kerja sama pertahanan Finlandia dengan AS.
Moskow telah membantah klaim menyalurkan para migran ke Finlandia.
Dua pos perbatasan Finlandia diperkirakan akan tetap buka setidaknya hingga 14 Januari mendatang. [uh/ab]