Raksasa otomotif Ford menjual hampir dua juta kendaraan di Amerika Serikat tahun lalu, kata perusahaan itu pada Kamis, didukung oleh percepatan penjualan kendaraan listrik dan berlanjutnya pertumbuhan truk bermesin pembakaran internal.
Angka-angka ini menunjukkan peningkatan sebesar tujuh persen dibandingkan tahun lalu, perusahaan mengumumkan dalam sebuah pernyataan, sehari setelah rivalnya, General Motors dan Toyota, juga melaporkan peningkatan penjualan di AS.
“Dalam tahun yang penuh tantangan, mulai dari pemogokan buruh hingga masalah pasokan, jajaran kendaraan berbahan bakar gas, listrik, dan hibrida kami yang luar biasa serta dealer kami yang luar biasa menghasilkan pertumbuhan dan momentum yang solid,” kata CEO Ford Jim Farley. “Kami memiliki produk yang diinginkan pelanggan,” tambahnya.
Angka penjualan Ford yang tinggi pada 2023 terjadi meskipun terjadi pemogokan selama enam minggu oleh serikat pekerja United Auto Workers awal tahun ini, yang berdampak pada tiga besar produsen mobil: Ford, GM dan Stellantis.
Pemogokan tersebut pernah memobilisasi sekitar 45 ribu anggota serikat pekerja, sebelum berakhir pada akhir Oktober setelah para anggotanya menyetujui gaji dan persyaratan kerja baru.
Angka penjualan Ford pada 2023 didukung oleh peningkatan penjualan kendaraan seri F sebesar 15 persen, yang tetap menjadi jenis truk terlaris di Amerika selama hampir setengah abad.
Dari hampir dua juta mobil Ford yang dijual pada 2023, hampir 1,8 juta di antaranya adalah kendaraan bermesin pembakaran internal, menurut data perusahaan.
Namun, penjualan kendaraan listrik dan hybrid meningkat tajam dibandingkan tahun lalu, hal ini menunjukkan masih terbatasnya kemajuan dalam transisi perusahaan menuju kendaraan yang lebih rendah polusi. [ns/jm]