Para pemimpin keuangan internasional mengakhiri pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Swiss dengan peringatan bahwa masih banyak yang harus dilakukan guna menstabilkan ekonomi global.
Kepala Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde hari Sabtu (26/1) di Davos, mengatakan menurut IMF pemulihan yang "rapuh dan perlahan" tergantung pada para pemimpin ekonomi kaya di Eropa, Amerika Serikat dan Jepang dalam membuat "keputusan yang tepat."
Lagarde memperingatkan ke-17 negara Eropa pengguna euro, jangan berpuas diri walaupun dua ekonomi utama Eropa: Italia dan Spanyol, lolos dari krisis terburuk Eropa.
Kepala IMF itu juga menyatakan, ia tertarik pada langkah kebijakan Jepang yang dramatis pekan ini guna merangsang ekonominya yang mandek dengan melipat-duakan target inflasinya menjadi dua persen - langkah serupa yang dilakukan bank sentral Amerika, Federal Reserve, dalam beberapa tahun terakhir.
Jepang sejauh ini menepis kritik bahwa perubahan kebijakan Bank of Japan yang agresif bisa memicu rantai devaluasi mata uang. Hari Sabtu, Menteri Ekonomi dan Kebijakan Fiskal Jepang, Akira Amari, membela tujuan inflasi itu dan menyangkal adanya kebijakan yang disengaja untuk menurunkan nilai yen.
Amari mengatakan, fokus kebijakan baru Jepang itu adalah mengakhiri deflasi dan menyatakan terserah kepada pasar untuk menentukan nilai tukar mata uang.
Lagarde memperingatkan ke-17 negara Eropa pengguna euro, jangan berpuas diri walaupun dua ekonomi utama Eropa: Italia dan Spanyol, lolos dari krisis terburuk Eropa.
Kepala IMF itu juga menyatakan, ia tertarik pada langkah kebijakan Jepang yang dramatis pekan ini guna merangsang ekonominya yang mandek dengan melipat-duakan target inflasinya menjadi dua persen - langkah serupa yang dilakukan bank sentral Amerika, Federal Reserve, dalam beberapa tahun terakhir.
Jepang sejauh ini menepis kritik bahwa perubahan kebijakan Bank of Japan yang agresif bisa memicu rantai devaluasi mata uang. Hari Sabtu, Menteri Ekonomi dan Kebijakan Fiskal Jepang, Akira Amari, membela tujuan inflasi itu dan menyangkal adanya kebijakan yang disengaja untuk menurunkan nilai yen.
Amari mengatakan, fokus kebijakan baru Jepang itu adalah mengakhiri deflasi dan menyatakan terserah kepada pasar untuk menentukan nilai tukar mata uang.