Makhluk prasejarah tersebut, yang hidup di Arktik sekitar 70 juta tahun lalu, pada periode Cretaceous, berukuran setengah sepupunya yang ditakuti.
Ahli-ahli palaentologi telah menemukan sisa-sisa fosil Tyrannosaurus rex kerdil di Alaska utara. Makhluk prasejarah tersebut, yang hidup di Arktik sekitar 70 juta tahun lalu, pada periode Cretaceous, berukuran setengah sepupunya yang ditakuti.
Diberi nama Nanuqsaurus, atau “kadal beruang kutub" dalam bahasa Inupiat Alaska, makhluk ini diperkirakan memiliki panjang enam meter dan berbobot 450 kilogram saat berusia dewasa.
Para ahli mengatakan T. rex mini ini sangat mirip dengan sepupu dekatnya, raksasa tyrannosaur, yang berukuran dua kali lipat Nanuqsaurus.
Bagian tengkorak dan geraham atas dan bawah dari T. rex kerdil itu ditemukan oleh para paleontolog dari Museum Perot di Dallas, Texas, di bagian tenggara AS. Mereka menemukannya saat menggali sisa-sisa kerangka dinosaurus kecil bertanduk tak dikenal lainnya.
Anthony Fiorillo menemukan tulang belulang Nanuqsaurus di tempat penggalian di Prince Creek Formation di North Slope, Alaska, di atas Lingkaran Arktik.
Penemuan ini tidak terlalu mengejutkan bagi para paleontolog karena mereka telah menduga ada keberadaan pemangsa di Arktik berkat bekas gigi di tulang dinosaurus bertanduk.
Penemuan Tyrannosaurus kerdil ini diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE.
Diberi nama Nanuqsaurus, atau “kadal beruang kutub" dalam bahasa Inupiat Alaska, makhluk ini diperkirakan memiliki panjang enam meter dan berbobot 450 kilogram saat berusia dewasa.
Para ahli mengatakan T. rex mini ini sangat mirip dengan sepupu dekatnya, raksasa tyrannosaur, yang berukuran dua kali lipat Nanuqsaurus.
Bagian tengkorak dan geraham atas dan bawah dari T. rex kerdil itu ditemukan oleh para paleontolog dari Museum Perot di Dallas, Texas, di bagian tenggara AS. Mereka menemukannya saat menggali sisa-sisa kerangka dinosaurus kecil bertanduk tak dikenal lainnya.
Anthony Fiorillo menemukan tulang belulang Nanuqsaurus di tempat penggalian di Prince Creek Formation di North Slope, Alaska, di atas Lingkaran Arktik.
Penemuan ini tidak terlalu mengejutkan bagi para paleontolog karena mereka telah menduga ada keberadaan pemangsa di Arktik berkat bekas gigi di tulang dinosaurus bertanduk.
Penemuan Tyrannosaurus kerdil ini diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE.