Perusahaan Taiwan Foxconn Technology Group, pembuat komponen elektronik terbesar di dunia, telah membatalkan rencana untuk berinvestasi di sebuah pabrik di Indonesia, menurut laporan kantor berita Reuters yang mengutip harian Kontan, Selasa (1/9).
Foxconn, yang terdaftar di bursa sebagai Hon Hai Precision Industry Co Ltd, mengatakan tahun lalu perusahaan itu mungkin berinvestasi US$1 miliar di Indonesia.
Namun pemasok Apple Inc itu telah memutuskan tidak akan melanjutkan rencananya karena masalah lahan, menurut ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto seperti dikutip Kontan.
Baik Suryo maupun Foxconn belum memberikan tanggapan mengenai hal ini.
Foxconn, yang merakit produk-produk untuk pembuat telepon global, adalah salah satu dari perusahaan yang kemungkinan akan terimbas aturan baru yang akan diberlakukan tahun 2017. Aturan itu mewajibkan peraturan-peraturan yang menjual ponsel pintar dan tablet di Indonesia untuk memproduksi 40 persen dari kontennya secara lokal.
Para pengkritik mengatakan aturan tersebut, bagian dari inisiatif Presiden Joko Widodo untuk mengubah Indonesia dari negara yang mengkonsumsi produk menjadi negara yang memproduksinya, dapat meningkatkan biaya dan membatasi akses terhadap teknologi.
Foxconn sebelumnya berencana untuk berinvestasi dalam perangkat keras seperti telepon, tablet dan televisi, juga layanan-layanan telekomunikasi di Indonesia, menurut juru bicaranya kepada Reuters tahun lalu.
Perusahaan itu berharap mendapatkan pangsa pasar domestik di negara ini dan menggunakannya sebagai basis ekspor ke seluruh Asia Tenggara. Namun pembicaraan dengan pihak berwenang telah tersendat sebagian karena pemerintah enggan menerima permintaan Foxconn untuk lahan gratis, menurut para sumber.
Bulan lalu, Foxconn bermitra dengan Xiaomi dari China untuk merakit telepon di India.