Fraksi Demokrat di DPR AS Kecam Robert F. Kennedy Jr. dalam Sidang Soal Penyensoran

  • Associated Press

Robert F. Kennedy Jr. bebricara dalam sebuah acara di Albany, New York, pada 14 Mei 2019. (Foto: AP/Hans Pennink)

Fraksi Partai Demokrat di DPR AS mengecam kesaksian Robert F Kennedy Junior, yang berusaha membela dirinya pada Kamis (20/7), atas tuduhan bahwa dia telah menyebarkan teori konspirasi yang berbau rasisme dan kebencian.

Anggota DPR fraksi Demokrat dari New York, Dan Goldman, mengatakan kepada reporter sesusai sidang bahwa, “Dia [Kennedy] tidak berhak memberi kesaksian di hadapan komite kongres, khususnya tanpa informasi terkait dengan tuduhan apa yang dilakukan oleh pemerintah.

“Dia bukan seorang saksi yang menyajikan fakta.” Goldman menambahkan, “dia diberi platform untuk meneruskan ungkapan kebenciannya dan teori-teori berbahaya lainnya. Hal itu tidak pantas terjadi di Kongres.”

Kennedy sebelumnya memberi kesaksian di sebuah sidang DPR tentang sensor pemerintah meskipun terdapat permintaan dari kelompok luar agar dirinya tidak diundang setelah ia baru-baru ini mengungkapkan komentar yang bersifat anti-Yahudi.

BACA JUGA: Survei AP-NORC: Mayoritas Orang Dewasa AS Dukung Praktik Aborsi

Subkomite bidang persenjataan, yang dipimpin oleh Partai Republik, berupaya memperkuat klaim Partai Republik yang menyebutkan bahwa kelompok konservatif dan sejumlah kelompok lainnya tengah menjadi target perusahaan teknologi yang secara rutin bekerja sama dengan pemerintah untuk menghentikan penyebaran disinformasi secara online.

Partai Demokrat sendiri berpendapat bahwa kebebasan berpendapat juga harus dibarengi dengan tanggung jawab untuk tidak menyebarkan disinformasi, terutama terkait kekerasan.

Dalam pernyataan pembukanya, Kennedy menyebut legasi keluarganya dalam menentang komplain bernada rasisme dan antisemitisme yang dialamatkan pada dirinya.

Terlihat emosional di beberap bagian, Kennedy membela pernyataannya, yang telah menjurus ke arah ras, keamanan vaksin, dan sejumlah isu lainnya, sebagai sesuatu yang tidak "rasis atau berbau antisemitisme." Ia mengatakan keluarganya telah lama berpegang pada Amandemen Pertama yang menyatakan hak kebebasan berpendapat. [jm/ka/rs]