Presiden Donald Trump minta pemimpin partai Republik di DPR untuk menarik sebuah RUU layanan kesehatan yang kontroversial beberapa saat sebelum diadakan pemungutan suara pada Jumat, karena menjadi jelas, suara untuk meloloskan RUU itu tidak mencukupi.
“Kami sudah sangat dekat,” kata Trump, sehubungan pelolosan RUU itu, yang dimaksudkan untuk mengganti Obamacare yang diikhtiarkan Presiden Obama.
Ketua DPR Paul Ryan memainkan peran penting dalam upaya meloloskan RUU itu, dan pembatalan pada Jumat itu merupakan pukulan keras untuk dirinya dan juga Trump.
Sebelumnya sebuah kajian terhadap rencana Republik itu oleh CBO atau kantor anggaran kongres sudah meramalkan bahwa 20 juta orang akan kehilangan asuransi mereka dalam dekade berikutnya apabila RUU itu diberlakukan.
Juga jajak pendapat oleh Reuters/Ipsos yang dirilis hari Jumat (24/3) memperlihatkan hampir setengah dari responden mengatakan, RUU itu tidaklah memperbaiki Obamacare, atau layanan kesehatan yang diupayakan oleh mantan presiden Obama. Tadinya pihak Republik berniat mengganti Obamacare dengan UU yang baru ini.
Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan, presiden Trump sudah mengupayakan segala-galanya. Trump baru-baru ini berkomunikasi dengan lebih dari 120 anggota DPR guna meraih dukungan dari mereka.
Presiden berbicara kepada reporter tidak lama setelah keputusan itu dibuat, dan dia menuduh penolakan oleh fraksi Demokrat untuk mendukung RUU itu sebagai penyebab kegagalan. Pemimpin kelompok Minoritas di DPR, Nancy Pelosi menanggapi dengan mengatakan, “Saya akui itu yang kami lakukan.” [jm]