Harmonie Rose Allen, 8 tahun, menunjukkan kepada semua orang di klinik fisioterapinya di Inggris seberapa jauh kemajuan yang ia capai.
Gadis cilik itu telah berobat ke klinik itu sejak ia masih berusia tiga tahun. Para fisioterapis di sana mengatakan, Harmonie adalah anak pertama yang menerima kaki-kaki prostetik berteknologi canggih.
Harmonie adalah anak yang pantang menyerah. Pada usia sepuluh bulan, dirinya terinfeksi meningitis. Saat itu, dokter memvonisnya hanya memiliki kans hidup 10 persen.
Untuk menyelamatkannya, para dokter bedah lantas mengamputasi kedua lengan bawah dan kedua kakinya di bawah lutut.
Lutut pada kaki-kaki prostetik itu ditanami mikroprosesor, sirkuit kecil yang berfungsi layaknya komputer.
BACA JUGA: Mantan Ahli Penyamaran CIA Kini Jadi Pakar ProstetikMereka mengurangi risiko jatuh dan memastikan agar anak-anak yang mengenakannya dapat berdiri, duduk, membungkuk dan menendang.
Harmonie mengatakan, “Saya suka kaki prostetik saya dan dalam skala satu sampai sepuluh, nilainya sepuluh! Saya sangat menikmatinya.”
Ia mampu menguasai sebagian besar gerakan dalam seminggu. Ia pun memberi acungan jempol pada kedua kaki bioniknya itu.
Bahkan ibunya sendiri, Freya Hall, merasa takjub akan kemajuan sang putri.
“Pada akhir pekan, dia sudah bisa berjalan sendiri. Pada hari Jumat kita sudah berjalan menyusuri danau, kamu melakukannya sendiri, kan? Kamu tidak bisa menggambarkan perasaanmu saat itu, karena rasanya sungguh sangat menyenangkan, bukan?,” ujar Freya.
Your browser doesn’t support HTML5
Fisioterapis yang menangani Harmonie, Mary Tebb, menjelaskan bahwa kaki-kaki buatan itu akan membuatnya dapat bergerak semakin leluasa seiring ia beranjak dewasa.
“Dia anak yang aktif. Terakhir kali rasanya kami menghitungnya melakukan 2.500 langkah per haru, yang mana untuk seseorang yang menjalani amputasi ganda, itu sungguh luar biasa. Kaki-kaki prostetik itu kuat menahan aktivitasnya,” tutur Tebb.
Klinik itu kini berencana untuk mengajari gadis cilik berusia delapan tahun itu menaiki dan menuruni lereng yang curam. Hal itu sama sekali tidak membuat Harmonie takut, terlebih ia sendiri mampu menaklukkan berbagai tantangan sebelumnya. [rd/jm]
Your browser doesn’t support HTML5