Penanganan Wabah Ebola
Papan bertuliskan peringatan mengenai Ebola terlihat di luar kantor Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Abidjan, Pantai Gading (15/8). (Reuters/Luc Gnago)
Polisi Liberia membubarkan kerumunan orang yang menghalangi sebuah jalan protokol setelah sebuah jenazah orang yang dicurigai mati akibat virus Ebola ditinggalkan di jalan oleh para pekerja kesehatan, di Monrovia, Liberia (14/8). (AP/Abbas Dulleh)
Sebuah poster menampilkan peringatan pemerintah mengenai Ebola dipasang di sebuah rumah sakit ibu dan anak di Abidjan, Pantai Gading (14/8). (Reuters/Luc Gnago)
Rumah kaca berisi tanaman tembakau milik perusahaan Icon Genetics di Halle, Jerman (14/8). Icon Genetics mengembangkan teknologi untuk memproduksi vaksin Ebola secara massal dengan bantuan tanaman tembakau. (Reuters/Axel Schmidt)
Victor Klimyuk, COO perusahaan Icon Genetics mengamati tanaman tembakau (Nicotiana benthamiana) di sebuah laboratorium di Halle, Jerman (14/8). Icon Genetics mengembangkan teknologi untuk memproduksi vaksin Ebola secara massal dengan bantuan tanaman tembakau. (Reuters/Axel Schmidt)
Perempuan-perempuan Liberia berjalan setelah berdoa untuk menghadapi virus Ebola, di kota Monrovia, Liberia (14/8). Liberia menghadapi pilihan sulit untuk memutuskan pasien-pasien Ebola mana yang akan menerima obat eksperimental yang bisa menyelamatkan atau mengancam nyawa. ZMapp, obat Ebola yang belum teruji itu, tiba di negara Afrika Barat tersebut beberapa waktu lalu. (AP/Abbas Dulleh)
Warga mencuci tangan mereka dengan disinfektan sebagai langkah mencegah infeksi virus Ebola, di Monrovia, Liberia (14/8). (AP/Abbas Dulleh)
Orang-orang berkumpul dekat sebuah pos pemeriksaan yang dibangun di Bomy County, Liberia barat laut. (Reuters/Sabrina Karim)
Para tentara angkatan darat Liberia mengawasi pos pemeriksaan di perbatasan sebagai bagian dari Operasi Tameng Putih untuk mengontrol wabah Ebola, di pintu masuk ke Bomi County, di Liberia barat laut. (Reuters/Sabrina Karim)