Gamelan Slendro Pelog, dari Jakarta ke Goshen, Indiana

Suasana penempatan Gamelan di Goshen College, Indiana. (Foto courtesy: Ted Fishman)

Di saat pemerintah Indonesia berniat untuk mengajukan Gamelan menjadi salah satu warisan budaya dunia ke organisasi pendidikan dan kebudayaan PBB atau UNESCO, berbagai kampus dan universitas di Amerika telah memiliki kelompok-kelompok musik gamelan.

Salah satunya adalah Goshen College, sebuah perguruan tinggi swasta seni liberal yang terletak di kota Goshen, negara bagian Indiana. Kota Goshen yang berpenduduk sekitar 20.000 jiwa ini, dikenal sebagai kota New England Yankee, karena kota ini dibangun oleh para imigran Inggris yang datang pada tahun 1600an.

Bulan Juli lalu, kampus Goshen mengadakan seremoni ritual atas kedatangan seperangkat alat music gamelan Jawa Slendro-Pelog yang disumbangkan oleh salah satu alumninya, Duanne Gingerich. Sekitar 100 tamu hadir mengikuti acara yang dikemas dengan suasana tradisi Jawa dan makanan khas Indonesia.

"Ini adalah keinginan dan pesan dari suami saya, Almarhum Duanne Gingerich yang berkeinginan agar perangkat gamelan Slendro-Pelog miliknya, disumbangkan ke Goshen College di mana beliau adalah alumninya," kata L. Reti Gingerich, sang istri.

Rukmini Meraxa dan Reti Gingerich, (Foto courtesy: Ted Fishman)

"Sebelum keinginan tersebut terwujud, Duane meninggal dunia pada tanggal 5 Februari 2016 di Jakarta. Sebagai istri, saya ingin melanjutkan dan mewujudkan cita-cita Duane dengan menyerahkan gamelan ke Goshen College," tambah Reti yang hadir langsung ke Goshen College untuk menyerahkan gamelan ini.

Semasa hidup di Yogyakarta dan Jakarta, Duane yang alumnus Goshen College, angkatan kelas 1969, sangat mencintai seni dan musik gamelan. Duane mempunyai dua koleksi perangkat gamelan. Salah satunya sudah berusia lebih dari 100 tahun sehingga tidak dapat dipindahkan keluar Indonesia.

Acara Peresmian Gamelan di Goshen College, Indiana. (Foto courtesy: Ted Fishman)

"Latar belakang keinginan Duane untuk menyumbangkan koleksi gamelan ini karena Duane mempunyai keinginan agar mahasiswa Goshen College dapat lebih mengenal dan belajar tentang Indonesia melalui alunan gending (irama) gamelan jawa. Jadi Indonesia akan lebih dikenal di Goshen, Indiana," jelas Reti dalam wawancaranya dengan VOA Indonesia.

Sementara itu Presiden Goshen College, Rebecca Stolzfus, yang pernah tinggal di Yogyakarta, menyambut baik kadatangan gamelan ini. Stolzfus pernah belajar Dia berbicara tentang pengalamannya saat dia menyambut tamu ke upacara. Stolzfus dan beberapa anggota fakultas diajarkan “Bendrong” oleh ethnomusicologist Marc Benamou, yang mengajar gamelan di Earlham College di Richmond Indiana.

Gamelan tersebut kemudian didedikasikan kepada Dr. Mary K. Oyer, professor Emeritus dalam bidang musik berusia 95 tahun.

Dari kiri ke kanan: Marcia Yost, Rebecca Stolzfus, Deborah Detwiler (berdiri), serta Reti Gingerich, Mary Oyer (duduk). (Foto courtesy: Ted Fishman)

"Kehadiran gamelan di Goshen College sangat bagus untuk membangun hubungan budaya antara Amerika dan Indonesia menjadi lebih baik", ujar Wayne Forrest, Presiden Kamar Dagang dan Industri Indonesia (AICC), New York. Wayne, dibantu oleh asisten Rukmini Meraxa, membantu memfalisitasi pengiriman gamelan dari Jakarta hingga ke Goshen.

"Proses ini tidak mudah karena membawa gamelan memerlukan berbagai persyaratan mulai dari ritual sampai ke masalah bea cukai. Kami sangat gembira karena akhirnya, gamelan ini dapat dimainkan oleh para mahasiswa Goshen College", kata Rukmini. Gamelan ini kemudian diberinama dan didedikasikan kepada Dr. Mary K. Oyer, professor Emeritus dalam bidang music dari Goshen College, yang berusia 95 tahun. [nr]