Gandum Asal Ukraina Picu Protes di Polandia dan Bulgaria

  • Associated Press

Sejumlah petani mengendarai traktornya untuk memblokir jalan masuk truk di jembatan Danube di perbatasan Rumania dan Bulgaria, di Rousse, dalam aksi protes pada 29 Maret 2022. (Foto: AFP/Nikolay Doychinov)

Menteri Pertanian Polandia menjanjikan bantuan keuangan kepada produsen dan pedagang gandum serta mengajarkan cara menyimpan gandum yang lebih mudah. Ia menyampaikan hal tersebut dalam dialog dengan para petani yang marah karena harga gandum mereka jatuh di pasaran di tengah melimpahnya pasokan produk dari Ukraina yang seharusnya dikirim ke Afrika dan Timur Tengah.

Petani Bulgaria juga menggelar protes di perbatasan atas masalah yang sama pada Rabu (29/3). Polandia dan negara lain menawarkan untuk membantu pengiriman gandum Ukraina ke pasar luar negeri, setelah Rusia memblokir rute tradisional ketika menyerang Ukraina 13 bulan lalu. Namun para petani mengatakan, gandum tetap berada di negara mereka dan menurunkan harga produk lokal.

Uni Eropa, yang berbatasan dengan Ukraina, membebaskan bea masuk dan kuota impor untuk memudahkan transportasi – juga melalui Rumania dan Bulgaria ke pasar yang mengandalkan pengiriman.

BACA JUGA: Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Ukraina Diperpanjang 60 Hari

Namun para petani di negara yang menjadi transit itu mengatakan, angkutan keluar yang dijanjikan tidak berjalan sesuai rencana. Akibatnya menurut mereka, gandum tetap ada, membanjiri pasar sehingga menurunkan harga, yang berarti kerugian besar bagi mereka — sementara biaya pupuk dan energi melonjak.

Setelah serangkaian pembicaraan dengan organisasi petani, Menteri Pertanian Polandia Henryk Kowalczyk mengatakan, mereka menyetujui dana lebih dari $277 juta sebagai kompensasi bagi para petani dan pedagang yang menderita kerugian keuangan. Subsidi juga akan disediakan bagi perusahaan yang mengangkut biji-bijian ke pelabuhan, untuk dikirim keluar dari Polandia.

Di Bulgaria, ratusan petani, pada Rabu (29/3), memulai aksi pemblokiran area pos pemeriksaan perbatasan antara Bulgaria dan Rumania. Aksi yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari itu bertujuan untuk memprotes pembebasan tarif impor yang dikenakan pada gandum asal Ukraina. Sejumlah petani tersebut mengatakan 40 persen dari hasil panen mereka tahun lalu belum laku terjual di tengah membludaknya pasokan, dan mereka tidak memiliki tempat penyimpanan yang memadai menjelang panen tahun ini yang akan jatuh beberapa bulan mendatang. ​[ps/rs]