Indeks-indeks Wall Street sebagian besar melemah pada Jumat (19/7) pagi karena perusahaan-perusahaan menghadapi gangguan IT besar-besaran, sementara pasar mempertimbangkan pendapatan yang beragam dan intrik terbaru dalam pemilihan presiden AS.
Maskapai penerbangan, bank, TV, dan bisnis lain di seluruh dunia berusaha keras untuk mengatasi gangguan siber setelah pembaruan program antivirus pada program Windows Microsoft secara luas.
Sekitar 20 menit setelah perdagangan, Dow Jones Industrial Average turun 0,4 persen pada 40.500,98.
Indeks S&P 500 tetap berkisar di angka 5.544,32, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi tergelincir kurang dari 0,1 persen menjadi 17.865,30.
Saham-saham melemah pada Kamis (18/7) menyusul kenaikan indeks volatilitas VIX yang dipandang mencerminkan spekulasi bahwa Presiden AS Joe Biden akan segera menarik diri dari pemilu 2024.
Pada Kamis malam, mantan presiden Donald Trump menerima nominasi Partai Republik.
Netflix naik 1,2 persen setelah melaporkan penambahan delapan juta pelanggan baru pada kuartal kedua, sebuah tanda bahwa upaya raksasa streaming untuk meningkatkan pendapatan setelah masa sulit pada tahun 2022 tersebut, membuahkan hasil.
Di antara perusahaan-perusahaan lain yang melaporkan kinerjanya, American Express turun 2,9 persen sementara Schlumberger menguat 0,8 persen.
Saham CrowdStrike, perusahaan keamanan siber yang menjadi pusat pemadaman siber global, anjlok 11,5 persen. CEO George Kurtz mengumumkan bahwa perusahaannya telah melakukan perbaikan untuk mengatasi masalah ini. [es/ dw]