Juru bicara kelompok paramiliter Garda Revolusi Iran mengatakan, Israel akan segera didera “pukulan mematikan”. Ancaman itu disampaikan setelah sebuah serangan udara yang secara luas dikaitkan ke Israel, menghancurkan gedung konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus. Serangan ini menewaskan 12 orang, termasuk dua jenderal Iran dan anggota kelompok militan Lebanon, Hizbullah.
“Dalam waktu dekat, kita akan melihat pukulan mematikan terhadap rezim zionis dan front perlawanan akan melaksanakan tugasnya dalam hal ini,” kata Jenderal Ramezan Sharif dalam konferensi pers di Teheran pada Rabu (3/4).
Sharif mengklaim, bahwa Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu mencoba untuk mengalihkan opini masyarakat global dari “sifat rasis rezim tersebut”.
BACA JUGA: Iran Berjanji Balas Serangan Maut Israel ke KonsulatnyaIsrael, yang berulangkali menyasarkan pejabat-pejabat Iran di Suriah dan Lebanon, tidak mengonfirmasi serangan pada Senin itu.
Iran menyediakan dana dan senjata bagi Hizbullah, begitu juga untuk Hamas dan kelompok militan Palestina lain yang berperang di Gaza.
Pertempuran antara Israel dan Hizbullah di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon telah meningkat sejak perang di Gaza dimulai sekitar enam bulan lalu.
Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, sebuah badan pembuat keputusan penting, bertemu pada Senin malam dan memutuskan tanggapan yang perlu terhadap serangan itu, demikian dilaporkan televisi resmi Iran. [ns/jm]